digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2004_TS_PP_JONRINALDI_1-COVER.pdf


2004_TS_PP_JONRINALDI_1-BAB 1.pdf

2004_TS_PP_JONRINALDI_1-BAB 2.pdf

2004_TS_PP_JONRINALDI_1-BAB 3.pdf

2004_TS_PP_JONRINALDI_1-BAB 4.pdf

2004_TS_PP_JONRINALDI_1-BAB 5.pdf

2004_TS_PP_JONRINALDI_1-PUSTAKA.pdf

Penentuan ukuran lot secara klasik bagi pengecer atau produsen dilakukan secara independen. Hal ini mengakibatkan ukuran lot optimal yang dipesan pengecer mungkin berbeda dengan yang dipoduksi oleh produsen sehingga merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu, kerja sama antara produsen dan pengecer harus dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen rantai pasok agar menguntungkan kedua belah pihak. Pengelolaan persediaan klasik (model EOQ dan EMQ) mengasumsikan bahwa jenis produk yang ada dalam prsediaan memiliki umur hidup yang tak terbatas. Asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar karena tidak semua produk memiliki umur hidup yang tak terbatas dengan mengalami deteriorasi seperti makanan dan obat-obatan. Pengelolaan persediaan klasik juga mengasumsikan bahwa pembayaran produk kepada produsen dilakukan setelah produk tersebut sampai ke tangan pengecer. Dalam perkembangan industri yang semakin cepat dan kompetitif, agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya dalam memperoleh segmen pasar yang lebih luas maka asumsi tersebut tidak sepenuhnya sesuai. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini membahas model dan metode penentuan siklus persediaan optimal gabungan antara produsen dan pengecer untuk produk yang mengalami deteriorasi berdistribusi Weibull dengan mempertimbangkan faktor penundaan dalam pembayaran. Berdasarkan biaya simpan dan deteriorasi selama transportasi, penelitian ini menghasilkan dua mode yaitu pertama biaya simpan dan deteriorasi selama transportasi tanggung jawab produsen dan kedua biaya simpan dan deteriorasi selama transportasi tanggung jawab pengecer. Dengan adanya faktor penundaan dalam pembayaran, masing-masing model memiliki dua kemungkinan siklus pemesanan yang terjadi yaitu lebih singkat dan lebih lama dari periode penundaan.