Pebisnis dalam bidang komoditas agrikultur melakukan penyimpanan khusus
produk-produknya di lingkup distribusi produk agrikultur. Beberapa akan
menyimpan beragam produk tersebut di dalam satu tempat penyimpanan yang
sama. Namun, produk-produk segar agrikultur mengalami kemunduran kualitas
yang mengarahkan ke kerusakan, disebut juga deteriorasi. Deteriorasi suatu produk
yang terjadi pun bisa jadi memengaruhi produk lain karena reaksi biokimiawi.
Penelitian mengenai inventori produk segar dilakukan dengan menguji coba model
inventori untuk mengembangkan perhitungan jumlah pemesanan produk yang lebih
fisibel. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model inventori untuk produk
segar dengan mempertimbangkan efek deteriorasi silang untuk meminimalkan
ongkos total penyimpanan. Formulasi model mengacu pada pendekatan deteriorasi
silang dalam inventori yang dikembangkan dan disesuaikan agar lebih aplikatif
dalam konteks penyimpanan berbagai produk segar secara simultan seperti yang
telah dicontohkan. Model diselesaikan menggunakan algoritma heuristik yang
dirancang untuk menentukan kombinasi keputusan yang optimal. Kontribusi utama
dari penelitian ini adalah pengembangan algoritma heuristik berbasis formulasi
deteriorasi silang yang dapat diterapkan dalam praktik manajemen gudang produk
segar. Dengan menentukan kuantitas produk yang dipesan, waktu pemesanan rutin,
sampai dengan kuantifikasi usaha preservasi di tempat penyimpanan seoptimal
mungkin, ongkos inventori yang dikeluarkan menjadi seminimum mungkin karena
produk segar disimpan tahan lama dan gudang tidak mengalami kekurangan
sehingga mampu memenuhi permintaan akan produk-produk segar.
Perpustakaan Digital ITB