digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Analisis dan model yang dapat memprediksi dampak banjir terhadap performa perkerasan jalan tol baik nilai IRI maupun nilai PCI sangat diperlukan untuk mengantisipasi secara efektif pengurangan kekuatan struktur perkerasan jalan tol pasca terjadinya banjir. Penggunaan model probabilistik seperti Markov Chain dianggap lebih realistis daripada model deterministik seperti model HDM-III Patterson yang kurang relevan digunakan dalam menganalisis struktur perkerasan jalan tol berupa perkerasan kaku dengan lapisan blacktop AC-WC. Pengembangan model Markov Chain berdasarkan nilai MPT-nya dapat dikategorikan ke dalam dua jenis utama: homogen dan non homogen. Penelitian yang dilakukan untuk jalan tol Jakarta-Cikampek dan Padaleunyi menunjukkan deteriorasi perkerasan berupa peningkatan nilai IRI dan penurunan nilai PCI lebih cepat terjadi pada kondisi segmen jalan tol terdampak banjir. Nilai MAPE sebesar 25.75% untuk MPT Homogen dan 22.50% untuk MPT Non Homogen menunjukkan bahwa model Markov Chain dikategorikan memiliki akurasi yang layak/wajar. Selain itu, MPT Non Homogen lebih akurat menggambarkan deteriorasi selama periode banjir dibandingkan MPT Homogen. Penelitian ini juga menunjukkan perbedaan pola program pemeliharaan (frekuensi dan tingkat penanganan) berdasarkan model Markov Chain dibandingkan model deteriorasi IRI HDM-III (Patterson), termasuk perbedaan proyeksi kebutuhan program pemeliharaan berupa rehabilitasi mayor dibanding rencana jangka panjang yang telah disusun oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.