digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya jumlah wisatawan dan semakin populernya budaya Indonesia secara tidak langsung berefek pada perkembangan ekonomi Indonesia. Dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif semakin menambah optimisme terhadap industri kreatif Indonesia. Melihat adanya peluang tersebut, Kitab International hadir dengan menawarkan perpaduan produk kerajinan asli Indonesia yang sarat dengan unsur budaya dan sejarah. Isu bisnis yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah tentang tidak menentunya penjualan Kitab International dan ketatnya persaingan yang mengakibatkan Kitab kalah bersaing dengan kompetitor. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran merk dan penjualan Kitab dengan strategi pemasaran yang tepat. Pada tahap awal, penulis melakukan analisa pada eksternal dan internal, kemudian riset pasar untuk mengetahui tentang kesadaran merk dan preferensi pasar, yang dilanjutkan dengan analisa SWOT dari Kitab. Pada tahap akhir proses analisa, ditemukan akar masalah dari isu bisnis Kitab yaitu kurangnya proses riset dan pengembangan serta strategi pemasaran yang tidak sesuai dengan target pasar perusahaan. Solusi pertama yang ditawarkan oleh penulis adalah mengubah STP. Target pasar yang semula pangsa B2B, dikembangkan dengan menambah pangsa B2C yaitu pembeli individu untuk meningkatkan volume penjualan Kitab. Dalam hal positioning, Kitab memposisikan diri sebagai bisnis yang menawarkan produk souvenir premium yang merepresentasikan budaya dan seni Indonesia dalam sebuah narasi, sekaligus sebagai sarana edukasi masyarakat tentang budaya Indonesia. Setelah STP ditetapkan, maka bauran pemasaran dapat disesuaikan. Dalam hal ini, penulis mengajukan strategi pemasaran dalam aspek 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical environment.). Pada tahap akhir, penulis mengajukan estimasi biaya, SDM, dan timeline yang dibutuhkan untuk menjalankan rencana strategi baru. Diharapkan dengan adanya strategi baru yang lebih sesuai, serta perencanaan yang matang, Kitab dapat menanggulangi rintangan dan memposisikan diri di dalam industri kreatif Indonesia.