Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terminal Peti Kemas (TPK) Koja adalah salah satu terminal di Pelabuhan Tanjung Priok
yang berfokus pada penanganan peti kemas ekspor dan impor. Saat ini, TPK Koja memiliki
market share sebesar 19,78%, yang masih berada di bawah market share terminal peti kemas
lain. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya market share ini adalah throughput
tahunan TPK Koja yang cenderung stagnan. Salah satu langkah yang dapat meningkatkan
throughput adalah dengan meningkatkan efisiensi dari kegiatan operasional. Saat ini,
efisiensi operasional TPK Koja, khususnya pada aktivitas impor, masih dinilai belum
optimal. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya waktu putar truk eksternal impor. Tingginya
waktu putar truk eksternal impor dan potensi emisi karbon yang dihasilkan disebabkan oleh
pergerakan Rubber Tyred Gantry (RTG) yang belum optimal sehingga diperlukan skema
koordinasi antar RTG yang lebih optimal.
Metode penelitian yang digunakan adalah simulasi berbasis agen untuk menentukan usulan
skema koordinasi antar RTG. Pendekatan simulasi dipilih untuk mengakomodasi adanya
aspek acak dan ketidakpastian, serta kebutuhan dalam pemodelan aktivitas dinamis di mana
suatu aktivitas yang terjadi sebelumnya akan mempengaruhi aktivitas setelahnya. Simulasi
berbasis agen dipilih karena dapat memodelkan karakteristik sistem terminal peti kemas
yang terdiri dari banyak entitas atau agen seperti RTG, truk eksternal impor, dan peti kemas.
Simulasi berbasis agen pada penelitian ini dilakukan dengan perangkat lunak NetLogo.
Pada penelitian ini diusulkan empat jenis skema koordinasi antar RTG, yaitu market based,
zonal 1on1, zonal 1on2 horizontal, dan zonal 1on2 vertikal. Usulan diharapkan dapat
mengurangi rata-rata waktu tunggu truk eksternal impor dan total emisi karbon yang
dihasilkan oleh RTG. Berdasarkan hasil simulasi berbasis agen yang telah dilakukan, skema
koordinasi antar RTG yang diusulkan adalah zonal 1on2 horizontal. Usulan ini dapat
menghasilkan penurunan rata-rata waktu putar truk eksternal impor sebesar 47.44 detik atau
5.62% dari kondisi existing dan penurunan total emisi karbon yang dihasilkan oleh RTG
sebesar 4483 Kg CO2 atau 29.68% dari kondisi existing.
Perpustakaan Digital ITB