digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Terminal Peti Kemas Koja (TPK Koja) adalah perusahaan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan PT Hutchison Ports Indonesia dan bergerak pada operasi terminal peti kemas yang beroperasi di pelabuhan Tanjung Priok. Pada tahun 2022, TPK Koja memiliki porsi waktu menunggu truk eksternal impor yang besar dari keseluruhan waktu putar sehingga menyebabkan kemacetan di operational gate dan lapangan penumpukan terminal. Berdasarkan analisis fishbone diagram, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kemacetan di TPK Koja, salah satunya adalah tidak adanya sistem prioritas dalam menjadwalkan kedatangan truk eksternal impor ke terminal. Penelitian ini mengusulkan perancangan sistem penjadwalan kedatangan truk eksternal impor yang optimal bagi pihak TPK Koja dan perusahaan truk dengan memberikan prioritas pada truk tertentu sesuai dengan lokasi peti kemas yang akan diambil di lapangan penumpukan. Sistem ini disebut sistem CRPAS (Container Relocation Problem with Appointment Scheduling). Pendekatan yang digunakan adalah bi-objective linear programming dengan objektif berupa minimasi jumlah relokasi peti kemas dan minimasi rata-rata pergeseran waktu kedatangan dari waktu yang diinginkan perusahaan truk. Namun, karena kompleksitas permasalahan yang tinggi, pencarian solusi optimal untuk jumlah data yang besar di TPK Koja ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan heuristik dengan algoritma greedy. Metode optimasi memberikan hasil optimal berupa total relokasi sebanyak 228 relokasi dalam sehari sedangkan metode heuristik memberikan hasil berupa total relokasi sebanyak 255 relokasi dalam sehari. Kedua hasil ini lebih hemat 29,8% dan 21,5% daripada sistem eksisting yang menerapakn first-come-first-serve. Selain itu, sistem CRPAS juga dapat memenuhi kebutuhan perusahaan truk dengan rata-rata pergeseran waktu kedatangan yang dihasilkan metode optimasi hanya sebesar 0,38 pergeseran per truk dan metode heuristik hanya sebesar 0,48 pergeseran per truk. Dengan sistem ini, TPK Koja dapat menekan waktu tunggu dan waktu pelayanan di lapangan penumpukan sehingga dapat mengurangi kemacetan di terminal.