Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Prima Komponen Indonesia merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang telah
berdiri sejak 2003. Perusahaan ini bergerak di bidang aksesoris otomotif untuk mobil dan
motor. Dalam melakukan produksinya, PT Prima Komponen Indonesia menggunakan
beberapa mesin produksi seperti mesin injection molding yang berjumlah 29 mesin dan
blow molding yang berjumlah dua mesin, lalu juga terdapat beberapa mesin pendukung
seperti lift yang berjumlah tiga buah dan crane yang berjumlah 4 buah. Mesin produksi
dan pendukung tersebut perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan secara rutin yang
dilakukan oleh divisi maintenance.
Implementasi sistem pemeliharaan yang telah diterapkan oleh pihak perusahaan terhadap
mesin yang digunakan adalah kegiatan pemeliharaan preventif. Namun, karena jumlah unit
kerja yang tidak sebanding dengan beban kerja, pemeliharaan preventif menjadi tidak
terlaksana sepenuhnya sesuai jadwal yang telah direncanakan. Berdasarkan data log
maintenance perusahaan, persentase pemenuhan terjadinya corrective maintenance pada
mesin adalah 76% atau sebanyak 47 kali. Sedangkan, pada mold terjadi corrective
maintenance sebanyak 24% atau 15 kali. Oleh karena itu, objek pada penelitian ini adalah
mesin berdasarkan pada banyaknya frekuensi terjadinya corrective maintenance.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan unit kerja berdasarkan beban kerja
yang ada dan merancang jadwal preventive maintenance mesin yang menghasilkan beban
kerja merata antar periode dalam kurun waktu satu tahun. Waktu pengerjaan preventive
maintenance pada setiap mesin akan menjadi dasar untuk perhitungan beban kerja yang
akan digunakan untuk menentukan kebutuhan unit kerja. Penjadwalan tenaga kerja
dilakukan dengan menggunakan model MILP yang dipilih karena dapat menyesuaikan
dengan kondisi aktual yang ada dan tidak membutuhkan waktu komputasi yang lama.
Berdasarkan perhitungan dan hasil usulan penjadwalan yang dihasilkan, jumlah unit kerja
optimal adalah dua unit, masing-masing terdiri dari dua tenaga kerja. Dengan komposisi
ini, seluruh kegiatan preventive maintenance dapat terlaksana 100% sesuai jadwal. Selain
itu, nilai fungsi objektif yang dihasilkan dari model matematis sebesar 110,36 jam
menunjukkan bahwa distribusi beban kerja antar periode sudah lebih merata.
Perpustakaan Digital ITB