digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT Prima Komponen Indonesia merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang telah berdiri sejak 2003. Perusahaan ini bergerak di bidang aksesoris otomotif untuk mobil dan motor. Dalam melakukan produksinya, PT Prima Komponen Indonesia menggunakan beberapa mesin produksi seperti mesin injection molding yang berjumlah 29 mesin dan blow molding yang berjumlah dua mesin, lalu juga terdapat beberapa mesin pendukung seperti lift yang berjumlah tiga buah dan crane yang berjumlah 4 buah. Mesin produksi dan pendukung tersebut perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan secara rutin yang dilakukan oleh divisi maintenance. Implementasi sistem pemeliharaan yang telah diterapkan oleh pihak perusahaan terhadap mesin yang digunakan adalah kegiatan pemeliharaan preventif. Namun, karena jumlah unit kerja yang tidak sebanding dengan beban kerja, pemeliharaan preventif menjadi tidak terlaksana sepenuhnya sesuai jadwal yang telah direncanakan. Berdasarkan data log maintenance perusahaan, persentase pemenuhan terjadinya corrective maintenance pada mesin adalah 76% atau sebanyak 47 kali. Sedangkan, pada mold terjadi corrective maintenance sebanyak 24% atau 15 kali. Oleh karena itu, objek pada penelitian ini adalah mesin berdasarkan pada banyaknya frekuensi terjadinya corrective maintenance. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan unit kerja berdasarkan beban kerja yang ada dan merancang jadwal preventive maintenance mesin yang menghasilkan beban kerja merata antar periode dalam kurun waktu satu tahun. Waktu pengerjaan preventive maintenance pada setiap mesin akan menjadi dasar untuk perhitungan beban kerja yang akan digunakan untuk menentukan kebutuhan unit kerja. Penjadwalan tenaga kerja dilakukan dengan menggunakan model MILP yang dipilih karena dapat menyesuaikan dengan kondisi aktual yang ada dan tidak membutuhkan waktu komputasi yang lama. Berdasarkan perhitungan dan hasil usulan penjadwalan yang dihasilkan, jumlah unit kerja optimal adalah dua unit, masing-masing terdiri dari dua tenaga kerja. Dengan komposisi ini, seluruh kegiatan preventive maintenance dapat terlaksana 100% sesuai jadwal. Selain itu, nilai fungsi objektif yang dihasilkan dari model matematis sebesar 110,36 jam menunjukkan bahwa distribusi beban kerja antar periode sudah lebih merata.