digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Fahrain Ramadhan Risyad Amir
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

PT. X sebagai perusahaan manufaktur loudspeaker menghadapi permasalahan pada lantai produksinya, utamanya adalah tingginya jumlah pekerjaan yang terlambat diselesaikan dan beban kerja antar operator yang tidak merata. Hal ini disebabkan oleh belum adanya sistem baku untuk melakukan pengecekan dan pengalokasian beban kerja operator secara sistematis dan berbasis kapasitas aktual yang tersedia. Untuk menjawab tantangan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model perencanaan kapasitas dengan pendekatan finite capacity planning (FCP) yang diformulasikan dalam bentuk Mixed Integer Linear Programming (MILP). Model dikembangkan untuk lantai stamping dan berdasarkan pendekatan proses serta influence diagram untuk menggambarkan hubungan antar komponen utama dalam sistem, termasuk variabel keputusan, parameter, serta output yang diharapkan. Fokus utama dari model ini adalah meminimalkan total deviasi beban kerja antar operator serta jumlah pekerjaan yang melewati tenggat waktu. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data historis aktivitas produksi selama periode lima minggu yang melibatkan 352 work order dan 37 operator stamping. Model dirancang dengan batasan operasional seperti kapasitas kerja maksimum harian operator serta periode perencanaan tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model MILP yang dikembangkan mampu menghasilkan jadwal alokasi pekerjaan yang lebih seimbang antar operator serta menurunkan jumlah pekerjaan yang terlambat. Dengan demikian, model yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai alat bantu pengambilan keputusan oleh departemen Production Planning & Inventory Control (PPIC) dan supervisor lantai produksi dalam menyusun jadwal operasional yang optimal dan realistis.