Perpustakaan Digital ITB

Rendahnya beberapa kategori pada penilaian maturitas digital menjadi tantangan signifikan bagi rumah sakit di Indonesia. Hal ini tecermin pada skor Digital Maturity Indeks (DMI) untuk kategori inovasi sistem informasi yang hanya mencapai 2,07 dari skala 5,0. Salah satu bukti dari rendahnya inovasi ini adalah sistem manajemen aset yang cenderung reaktif dan tidak terdokumentasi lengkap sehingga menimbulkan hambatan operasional. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini merancang sebuah solusi sistem manajemen aset yang preventif, memiliki kelengkapan fungsi pencatatan, dan mudah digunakan. Tugas akhir ini mengambil studi kasus di Rumah Sakit X sebagai objek untuk perancangan dan pengujian. Tujuan tugas akhir ini adalah merancang sistem manajemen aset yang mendukung fungsi kelengkapan pencatatan preventif dan mudah digunakan untuk proses manajemen aset. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah design thinking. Pada tahap desain solusi, hasil desain terbagi menjadi lapisan bisnis, data, aplikasi, teknologi, prototipe antarmuka, dan implementasi sebagian fitur sistem. Fitur yang diimplementasikan adalah fitur preventive maintenance yang mampu mencatat jam aktif komputer dan memberikan saran perbaikan apabila komputer tersebut sudah digunakan selama 900 jam. Pengujian desain terbagi menjadi verifikasi dan validasi. Verifikasi dilakukan dengan ketertelusuran kebutuhan fungsional dan uji kemudahan sistem melalui pengujian berbasis skenario untuk kebutuhan nonfungsional. Validasi dilakukan dengan kuesioner yang mencakup aspek kegunaan sistem, kemudahan penggunaan sistem, dan penerimaan sistem. Verifikasi membuktikan bahwa solusi telah dirancang berdasarkan kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Validasi membuktikan bahwa permasalahan telah terselesaikan melalui ketercapaian tujuan pembuatan sistem, yaitu sistem manajemen aset yang memiliki kelengkapan fungsi pencatatan, memiliki fitur preventive maintenance, dan mudah digunakan.