Pertumbuhan ekonomi yang dialami Indonesia berkorelasi dengan jumlah investasi yang
masuk ke Indonesia, termasuk investasi di bidang manufaktur. Meningkatnya jumlah
fasilitas manufaktur ini seharusnya berdampak pada permintaan fasilitas pendukung
seperti lampu. Exxent Lighting, sebuah merek lampu di bawah naungan PT. AKSI yang
berfokus pada penyediaan penerangan jalan untuk sektor pemerintah, menemukan masalah
pada pendapatan yang berfluktuasi yang disebabkan oleh ketergantungan pada pasar
pemerintah. Pola pembelian pemerintah yang mencapai puncaknya pada kuartal 1 dan
kuartal 4 membuat pendapatan perusahaan menurun pada kuartal 2 dan kuartal 3. Dalam
tesis ini, penulis melihat potensi pasar di sektor Industri sebagai pasar yang cocok untuk
Exxent Lighting untuk mengatasi rendahnya pendapatan Q2 dan Q3. Penulis menggunakan
metodologi kualitatif untuk memahami kebutuhan pasar dengan mewawancarai perwakilan
dari berbagai latar belakang industri serta menggunakan laporan pasar untuk mempelajari
situasi pasar. Dari data yang dikumpulkan, penulis melakukan analisis internal dan
eksternal dengan menggunakan beberapa kerangka kerja dari kerangka kerja pemasaran
ke dalam kerangka kerja strategi bisnis. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar
pelanggan di pasar saat ini memiliki loyalitas merek terhadap pemimpin pasar karena
reputasi yang dimiliki pemimpin pasar, tetapi baru-baru ini pemimpin pasar gagal
memberikan layanan terbaik mereka dan menurunkan kepuasan pelanggan saat ini. Dari
sisi pelanggan, tuntutan efisiensi biaya dari setiap pemangku kepentingan perusahaan juga
mendorong para pengambil keputusan untuk mencari alternatif produk pencahayaan.
Dengan menggunakan temuan dari penelitian, penulis mengembangkan proposisi nilai
yang sesuai untuk pasar potensial dan juga mengembangkan model bisnis baru untuk
Exxent Lighting untuk memenangkan persaingan di pasar potensial.
Perpustakaan Digital ITB