digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transformasi genetik merupakan salah satu pendekatan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman kentang. Pada penelitian ini, beberapa kondisi transformasi diatur untuk mengoptimasi ekspresi transien protein green fluoresen (GFP) pada tanaman kentang cv. Granola menggunakan metode syringe agroinfiltrasi. Daun tanaman kentang diinfiltrasi menggunakan Agrobacterium tumefaciens C58C1 yang membawa plasmid pK7FWGF2 dengan gen pelapor GFP yang difusikan dengan nuclear localization signal (NLS). Sinyal GFP yang terdeteksi dari setiap inti sel daun mempermudah evaluasi efisiensi transformasi pada tanaman kentang cv. Granola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi daun, waktu ko-kultivasi, optical density A. tumefaciens, dan penambahan asetosiringon mempengaruhi efisiensi transformasi pada tanaman kentang cv. Granola secara signifikan. Efisiensi transformasi yang optimum diperoleh dari daun ke-empat tanaman kentang cv. Granola umur 4 minggu. Selain itu, efisiensi transformasi transien optimum dari tanaman kentang cv. Granola diperoleh selang 48 jam setelah infiltrasi menggunakan OD600 = 0,8 dan dengan penambahan asetosiringon 200 μM. Kondisi optimum transformasi yang telah diperoleh ini dapat digunakan untuk mempelajari fungsi gen dan juga untuk menghasilkan transformasi stabil dari tanaman kentang cv. Granola.