COVER - Victoria Josephine Fleming
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Victoria Josephine Fleming
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Victoria Josephine Fleming
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Victoria Josephine Fleming
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Victoria Josephine Fleming
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Victoria Josephine Fleming
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Victoria Josephine Fleming
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Aeroponik adalah metode budidaya tanpa tanah yang dirancang untuk
memproduksi benih secara efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
efisiensi produksi umbi benih kentang G0 var. Zarina dan var. Granola mulai dari
kultivasi in vitro hingga pemanenan, serta menentukan pemodelan pertumbuhan
tanaman var. Zarina dan Granola untuk mendukung scale up produksi ke skala
industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju multiplikasi plantlet in vitro var.
Zarina dan var. Granola berbeda signifikan, yaitu 5,33 dan 3,34 nodus/eksplan. Laju
pertumbuhan batang dan akar plantlet aklimatisasi kedua varietas tidak berbeda
signifikan, yaitu 0,34 cm/hari; 0,10 cm/hari dan 0,31 cm/hari; 0,26 cm/hari. Pada
sistem aeroponik, pertumbuhan kedua varietas mengikuti pola sigmoidal, di mana
siklus pertumbuhan var. Zarina lebih cepat dengan kecepatan pertumbuhan
tertinggi pada 14-42 HST, sementara var. Granola pada 28-49 HST. Perolehan dan
produktivitas umbi benih G0 var. Granola secara signifikan lebih tinggi, yaitu 12,14
umbi/tanaman dan 24,28 umbi/tanaman/tahun dibandingkan var. Zarina, yaitu 3,95
umbi/tanaman dan 11,85 umbi/tanaman/tahun. Namun, kualitas umbi kedua
varietas tidak berbeda signifikan dengan berat, kadar air, dan persentase umbi G0
grade besar var. Zarina dan Granola, yaitu 9,56 g/umbi; 80,35%; 69,41% dan 9,73
gram; 83,12%; dan 76,58%. Analisis finansial menunjukkan produksi var. Zarina
dan var. Granola layak untuk scale up, dengan R/C ratio mencapai 1,39 dan 3,96
serta keuntungan tahunan mencapai Rp57.093.606,00 dan Rp315.042.070,00.
Kedua varietas ini diharapkan dapat mendukung produksi umbi benih kentang G0
pada skala industri di Indonesia secara berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB