abstrak_Hilmi Abyan Muzhaffar [13321052]
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Hidrogen merupakan kandidat utama dalam transisi menuju sistem energi berkelanjutan
karena memiliki densitas energi tinggi dan menghasilkan emisi bersih. Produksi
hidrogen hijau melalui elektrolisis air bergantung pada efisiensi reaksi evolusi oksigen
(oxygen evolution reaction, OER), yang kompleks dan memerlukan overpotensial (?)
agar berlangsung dengan spontan. Studi utama katalis adalah untuk mengoptimalkan
overpotensial tersebut. Salah satu referensi performa katalis melalui perhitungan teori
fungsional kerapatan (density functional theory, DFT) adalah katalis nikel-besi fosfat
Ni3Fe3(PO4)4 dengan ? = 0,31 V. Penelitian ini melakukan pengujian lanjutan katalis
nikel-besi fosfat dengan variasi rasio logam NixFe(6 – x)(PO4)4, yaitu 1:1, 1:2, 1:3,
2:1, dan 3:1. Pemodelan dilakukan dengan melakukan padanan (alloying) atom Fe
pada situs Ni dari bulk Ni3Fe3(PO4)4. Kemudian dilakukan pemodelan permukaan
pada faset (100), (011), dan (101), serta simulasi mekanisme OER pada setiap situs
di permukaan. Setelah melengkapi dengan perhitungan zero point energy (ZPE),
diperoleh nilai energi Gibbs reaksi OER yang kemudian digunakan untuk menghitung
nilai overpotensial. Penelitian ini menghasilkan performa overpotensial masing-masing
sebagai berikut: NixFe(6 – x)(PO4)4(1:1) sebesar 0,31 V; NixFe(6 – x)(PO4)4(1:2) sebesar
0,72 V; NixFe(6 – x)(PO4)4(1:3) sebesar 0,58 V; NixFe(6 – x)(PO4)4(2:1) sebesar 0,40 V; dan
NixFe(6 – x)(PO4)4(3:1) sebesar 0,39 V. Rasio 1:1 menunjukkan performa terbaik. Tren ini
konsisten dengan model d-band center dan prinsip Sabatier, yang menunjukkan bahwa
komposisi logam yang seimbang memberikan aktivitas katalitik optimal.
Perpustakaan Digital ITB