Penelitian ini mengkaji integrasi sistem Alkaline Water Electrolysis (AWE) dengan
Combined Cycle Gas Turbine (CCGT) dan skema Renewable Energy Certificate
(REC) sebagai pendekatan transisi energi menuju produksi hidrogen rendah karbon
yang kompetitif. Sistem CCGT digunakan sebagai sumber energi utama untuk
menghasilkan listrik yang kemudian digunakan oleh unit AWE dalam memecah air
menjadi hidrogen dan oksigen. Untuk meningkatkan keberlanjutan sistem,
pendekatan REC diintegrasikan guna mengalihkan beban emisi dari sumber
berbasis gas alam ke sumber energi terbarukan secara administratif, tanpa
perubahan pada infrastruktur teknis. Model simulasi dibangun menggunakan
perangkat lunak Aspen HYSYS, mencakup integrasi termal siklus Brayton dan
Rankine, serta model elektroliser yang tervalidasi secara termodinamika dan
elektrokimia. Evaluasi dilakukan terhadap performa energi, efisiensi proses, biaya
produksi hidrogen, serta intensitas karbon sistem secara keseluruhan. Hasil
menunjukkan bahwa integrasi AWE dengan CCGT–REC dapat menghasilkan
hidrogen sebesar 3,19 kg/jam dengan konsumsi energi spesifik 37,61 kWh/kg H?
dan efisiensi Faraday 98,39 %. Sistem mencapai efisiensi termal gabungan
47,09 %. Biaya produksi hidrogen (LCOH) tercatat sebesar USD 4,98/kg H?
menggunakan listrik dari CCGT, dan USD 5,81/kg H? dengan skema REC.
Sementara itu, intensitas karbon sistem menurun dari 4,64 kg CO?/kg H? menjadi
hanya 2,26 kg CO?/kg H? melalui mekanisme sertifikat energi terbarukan. Studi ini
menunjukkan bahwa integrasi AWE dengan skema REC secara signifikan
meningkatkan keekonomian dan keberlanjutan produksi hidrogen, menjadikannya
solusi jembatan yang realistis dalam upaya dekarbonisasi sektor energi.
Perpustakaan Digital ITB