Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi secara global, tingkat emisi dan
dampak pertumbuhan energi terhadap ekosistem serta perubahan iklim menjadi isu
utama dunia. Program net zero emission menjadi komitmen berbagai negara untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan. Dalam hal ini, hidrogen hijau
dapat memainkan peranan penting sebagai sumber energi bersih yang
berkelanjutan. Hidrogen hijau yang diproduksi melalui proses elektrolisis air
menggunakan sumber energi terbarukan tidak menghasilkan emisi karbon,
sehingga menawarkan solusi energi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Penelitian ini menggunakan model simulasi dari Aspen Hysys untuk menganalisa
kinerja sistem elektrolisis dalam proses produksi hidrogen di Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) dan software PVsyst untuk melakukan simulasi potensi energi
surya.
Penelitian ini menganalisa enam skenario proses produksi ekses gas hidrogen hijau,
dimana masing masing skenario mengintegrasikan sumber energi listrik dan
teknologi elektrolisis yang berbeda. Penelitian ini juga menimbang sisi ekonomi
dari optimalisasi proses produksi gas hidrogen pada enam skenario tersebut. Hasil
pada penelitian ini menunjukan bahwa nilai Levelized Cost of Hydrogen (LCOH)
pada Excess green hydrogen dari PLTU berada pada kisaran 3,83 – 9,8 USD/kg.
Nilai yang tergolong kompetitif untuk harga LCOH hidrogen hijau di Indonesia.
Studi pada penelitian ini juga membuktikan skenario yang menghasilkan nilai
LCOH terendah, layak untuk diimplementasikan berdasarkan analisa sisi ekonomi.
Hal ini dibuktikan dengan nilai Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of
Return (IRR) yang bernilai positif.
Perpustakaan Digital ITB