Permintaan global yang meningkat dan transisi menuju energi terbarukan telah menyoroti
pentingnya hidrogen sebagai pembawa energi bersih. Green Hydrogen, yang diproduksi
melalui elektrolisis air, menjadi solusi yang layak untuk penyimpanan energi skala besar dan
dekarbonisasi. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan pertukaran anion (AEM) yang dibuat
menggunakan polimer aromatik yang didalam substrat berpori-pori yaitu politetrafluoroetilen
(PTFE) untuk aplikasi dalam elektroliser air.
Membran tersebut dibuat melalui metode pore-fillling dan dikarakterisasi secara
sistematis melalui konduktivias ion, kapasitas pertukaran ion (IEC), penyerapan air, rasio
pembengkakan, jumlah hidrasi, uji stabilitas alkali dan oksidatif, serta analisis termal
menggunakan alat TGA dan analisis structuralmenggunakan FTIR. Efek dari variasi suhu
crosslinking (110-140 °C) dan rasio crosslinker dan polyumer (1:2, 1:4, 1:8) telah dievaluasi.
Membran yang dihasilkan menunjukan nilai IEC yang berkisar antara 1,888 hingga
2,612 meq/g dan konduktivas ion antara 100,19 dan 134,12 mS/cm pada suhu 80°C, dengan
perbedaan mini, antara setiap sampel yang mempunyai kondisi crosslinking berbeda. Pengujian
ketahanan untuk semua sampel menunjukan stabilitas kimia yang sangat baik dengan
membrane yang menggunakan crosslinking di suhu 110°C mempertahnkan lebih dari 93% dari
konduktivitas awal mereka dalam kondisi alkali dan oksidatif. Membran berisi pori yang
menggunakan crosslinking juga menunjukan kehilangan massa (serendah 0%) dibandingkan
dengan membrane yang tidak menggunakan crosslinking (18.75%) dalam uji kapasitas retensi,
dan stabilitas termal yang lebih baik dengan suhu awal dekomposisi pada 192°C dibandingan
dengan 138°C dari polimer murni. Hasil dari riset akmi menunjukan bahwa AEMS berpori
aroamtik menggunakan crosslinker mempunyai potensi untuk WE.
Perpustakaan Digital ITB