digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Najwa Haifa Rashida
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki tingkat kerentanan bencana tsunami yang tinggi akibat aktivitas tektonik pada zona subduksi serta lokasinya yang berhadapan langsung dengan Megathrust Segmen Bali-NTB dan Flores Back arc Thrust segmen Bali-Lombok-Sumbawa. Penelitian ini bertujuan mengkaji potensi bahaya tsunami di Provinsi Bali dan NTB akibat gempa dari kedua sumber seismik tersebut melalui simulasi numerik. Pada penelitian ini dilakukan simulasi numerik pembangkitan dan penjalaran tsunami hipotetik menggunakan COMCOT v1.7. dengan 6 (enam) skenario gempa bumi hipotetik berdasarkan parameter gempa dari Pusat Gempa Nasional 2017. Potensi bahaya di Desa sepanjang garis pantai didapatkan berdasarkan nilai tinggi tsunami maksimum sepanjang garis pantai yang dikoreksi dengan nilai ketinggian garis pantai. Untuk mengevaluasi hasil model, dilakukan benchmarking tinggi tsunami maksimum sepanjang pantai dari setiap skenario terhadap data Probabilistic Tsunami Hazard Assessment (PTHA) periode ulang 500 tahun berdasarkan Horspool (2013). Hasil simulasi menunjukkan variabilitas tinggi tsunami maksimum antar skenario dengan skenario maksimum menghasilkan tinggi tsunami maksimum bernilai 26 meter yang kemudian sangat berpengaruh terhadap skenario maksimum secara keseluruhan. Berdasarkan skenario maksimum, teridentifikasi 97% desa di sekitar pesisir terdampak dan 60% di antaranya berada dalam kategori bahaya tinggi, yaitu dengan ketinggian tsunami melebihi 5 meter. Peta potensi bahaya tsunami yang dihasilkan berdasarkan skenario maksimum memberikan gambaran komprehensif mengenai wilayah berisiko tinggi di Bali dan NTB.