Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki tingkat kerentanan bencana
tsunami yang tinggi akibat aktivitas tektonik pada zona subduksi serta lokasinya
yang berhadapan langsung dengan Megathrust Segmen Bali-NTB dan Flores Back
arc Thrust segmen Bali-Lombok-Sumbawa. Penelitian ini bertujuan mengkaji
potensi bahaya tsunami di Provinsi Bali dan NTB akibat gempa dari kedua sumber
seismik tersebut melalui simulasi numerik. Pada penelitian ini dilakukan simulasi
numerik pembangkitan dan penjalaran tsunami hipotetik menggunakan COMCOT
v1.7. dengan 6 (enam) skenario gempa bumi hipotetik berdasarkan parameter
gempa dari Pusat Gempa Nasional 2017. Potensi bahaya di Desa sepanjang garis
pantai didapatkan berdasarkan nilai tinggi tsunami maksimum sepanjang garis
pantai yang dikoreksi dengan nilai ketinggian garis pantai. Untuk mengevaluasi
hasil model, dilakukan benchmarking tinggi tsunami maksimum sepanjang pantai
dari setiap skenario terhadap data Probabilistic Tsunami Hazard Assessment
(PTHA) periode ulang 500 tahun berdasarkan Horspool (2013). Hasil simulasi
menunjukkan variabilitas tinggi tsunami maksimum antar skenario dengan skenario
maksimum menghasilkan tinggi tsunami maksimum bernilai 26 meter yang
kemudian sangat berpengaruh terhadap skenario maksimum secara keseluruhan.
Berdasarkan skenario maksimum, teridentifikasi 97% desa di sekitar pesisir
terdampak dan 60% di antaranya berada dalam kategori bahaya tinggi, yaitu dengan
ketinggian tsunami melebihi 5 meter. Peta potensi bahaya tsunami yang dihasilkan
berdasarkan skenario maksimum memberikan gambaran komprehensif mengenai
wilayah berisiko tinggi di Bali dan NTB.
Perpustakaan Digital ITB