digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengusulkan sistem pembangkit listrik hybrid yang optimal dengan konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Baterai di Pulau Kerayaan Kalimantan Selatan sebagai solusi untuk menyediakan listrik selama 24 jam, mengurangi biaya bahan bakar, dan menekan emisi gas rumah kaca (GRK). Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak PVSyst, HOMER dan DigSilent dalam penentuan kapasitas PLTS, optimasi konfigurasi sistem, serta mengevaluasi kinerja jaringan kelistrikan. Dari hasil optimasi, diperoleh konfigurasi sistem terbaik dengan kapasitas PLTS sebesar 991 kWp, kapasitas PLTD sebesar 300 kW, dan jumlah baterai sebanyak 443 unit. Konfigurasi ini mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1.533.623 kWh/tahun dengan penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 88,41% . Dari segi ekonomi, nilai net present cost (NPC) dari sistem ini mencapai Rp 48,4 miliar, dengan cost of energy (COE) sebesar Rp 3.412,38 per kWh. Ditinjau dari dampak lingkungan, konfigurasi ini memiliki fraksi energi terbarukan sebesar 88%. dengan emisi karbon yang dihasilkan 128.810 kg CO?/tahun. Analisis menggunakan perangkat lunak DigSilent menunjukkan bahwa nilai tegangan sebesar 20,4 kV, berada dalam rentang aman yang sesuai standar operasional. Secara keseluruhan, studi ini dianggap layak untuk diimplementasikan di daerah terpencil seperti Pulau Kerayaan Kalimantan Selatan.