BAB 1 Muzakki Abdurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muzakki Abdurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muzakki Abdurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muzakki Abdurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muzakki Abdurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muzakki Abdurrahman
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Unsur tanah jarang (Rare Earth Elements, REE) merupakan sumber daya strategis
yang memiliki peran penting dalam berbagai industri berteknologi tinggi karena
sifat magnetiknya yang kuat, konduktivitas listrik yang tinggi, dan stabilitas terma
dan merupakan salah satu critical minerals. Namun, cadangan alami REE terbatas
dan distribusinya tidak merata, sehingga banyak penelitian berusaha mencari
sumber alternatif, salah satunya adalah air asam tambang (AAT). AAT yang
dihasilkan dari tambang batubara juga berpotensi sebagai sumber alternatif REE
karena kandungan REE yang terdapat dalam batuan samping dapat terlarutkan oleh
AAT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan distribusi REE
dalam AAT di tiap batuan samping tambang batubara serta memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi pengayaannya, seperti keasaman, anion dan kation, serta
mineral pembawa REE. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi studi
literatur, pengumpulan data melalui uji kinetik, uji statik, uji XRD, uji XRF, uji IC,
dan uji ICP-MS, serta analisis data untuk menentukan pola pengayaan REE. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kandungan REE dalam AAT adalah 18,34 – 962,27
?g/L, kandungan REE bervariasi di berbagai lokasi blok tambang, dengan pola
pengayaan Medium Rare Earth Elements (MREE). Pengayaan REE memiliki
korelasi positif dengan H?, SO?²?, Ca²?, Fe³?, dan Al³?, di mana semakin rendah pH,
semakin tinggi kelarutan REE. Selain itu, mineral seperti halloysite dan
montmorillonite memiliki kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi, yang dapat
memengaruhi tingkat pengayaan REE pada AAT. Kesimpulannya, REE yang
dihasilkan dalam AAT dipengaruhi oleh berbagai faktor geokimia, dan penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya sebagai sumber
REE yang potensial.
Perpustakaan Digital ITB