
2025_TS_PP_Faris Arifiansyah_29123055_Full Thesis
PUBLIC Open In Flip Book Yose Ali Rahman Ringkasan
Keandalan sistem Teknologi Informasi (TI) sangat penting bagi bisnis berbasis
teknologi, karena kegagalan sistem dapat menyebabkan kerugian finansial,
gangguan operasional, dan ketidakpuasan pelanggan. Meskipun PT INUSA telah
memiliki kerangka kerja manajemen insiden, perusahaan masih mengalami insiden
TI berulang, yang mengindikasikan adanya ketidakefisienan dalam pencegahan,
deteksi, dan respons insiden. Penelitian ini menyelidiki akar penyebab insiden
besar serta mengevaluasi kekurangan dalam deteksi dan penyelesaian insiden.
Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan melakukan analisis tematik
pada 26 laporan post-mortem dari Agustus 2023 hingga Agustus 2024. Temuan
menunjukkan bahwa 80% insiden dipicu oleh perubahan internal. Berbagai
permasalahan sistemik ditemukan, termasuk kekurangan cakupan pengujian,
kelemahan dalam proses deployment dan kontrol perubahan, serta penanganan
konfigurasi yang kurang optimal. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa 69%
insiden besar tidak memiliki sistem peringatan yang memadai, menyebabkan
terlambatnya deteksi dengan Mean Time to Detect (MTTD) selama 82,5 jam.
Ketidakefisienan dalam respons insiden, seperti eskalasi yang tertunda dan
pemantauan pasca-perbaikan yang tidak cukup, turut berkontribusi terhadap Mean
Time to Resolve (MTTR) selama 38,5 jam, yang jauh melampaui standar industri.
Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini mengusulkan berbagai perbaikan
terstruktur dalam manajemen insiden TI. Rekomendasi utama mencakup
peningkatan pengujian otomatis, perbaikan prosedur deployment dan tinjauan
perubahan, penerapan prosedur eskalasi on-call yang lebih terstruktur, serta
standarisasi mekanisme peringatan insiden. Selain itu, pemantauan pascaperbaikan
harus diperkuat guna memastikan efektivitas penyelesaian masalah.
Penelitian ini berkontribusi dalam manajemen insiden TI dengan menyajikan
wawasan berbasis data mengenai kegagalan sistemik serta rekomendasi praktis
untuk mengurangi frekuensi insiden, meningkatkan cakupan pemantauan, dan
mengoptimalkan alur respons insiden. Dengan menerapkan perbaikan ini, PT
INUSA dan perusahaan fintech serupa dapat meningkatkan ketahanan sistem, serta
meminimalkan dampak bisnis akibat kegagalan sistem TI.