digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan mengskrining reaksi padatan Siprofloksasin dengan Asam Niflumat dengan metode solvent drop grinding (SDG) dan mengamati perubahan kelarutan kedua obat dalam bentuk persenyawaannya menggunakan metode spektrofotometri UV-derivatif. Prediksi rasio molar reaksi dilakukan dengan membuat diagram fasa dari data suhu lebur satu seri perbandingan molar antara kedua obat. Selanjutnya, dibuat persenyawaan dari perbandingan stoikiometrik yang paling mungkin dengan metode solvent drop grinding (SDG) menggunakan etanol dan dikarakterisasi dengan elektrotermal. Persenyawaan menunjukkan suhu lebur tajam pada perbandingan (1:1), yaitu pada rentang lebur 185-186°C. Sedangkan, difraktogram serbuk menunjukkan pola baru dengan puncak-puncak pada 2?= 4,74; 9,12; 13,76; dan 26,74°. Hasil tersebut membuktikan telah terbentuk fasa padatan yang baru yang selanjutnya dianalisis strukturnya dengan Fourier Transform Infrared (FTIR), menunjukkan pita baru pada 1724 cm -1 . Sedangkan, analisis dengan Nuclear Magnetic Resonance (NMR) menunjukkan munculnya sinyal puncak baru pada pergeseran kimia 1,8 ppm dan hilangnya sinyal puncak pada pergeseran kimia 10,1 ppm dari Asam Niflumat. Dengan demikian, disimpulkan bahwa Siprofloksasin-Niflumat membentuk persenyawaan garam yang terbentuk melalui ikatan ionik antara gugus amin piperazinil dari Siprofloksasin dengan gugus asam karboksilat dari Asam Niflumat pada perbandingan 1:1; selanjutnya disebut Sip-Niflu. Selanjutnya, uji kelarutan dalam media air suling dengan spektrofotometri derivatif menggunakan panjang gelombang pada derivat 1 = 286 nm untuk Siprofloksasin dan derivat 1 = 275 nm untuk Asam Niflumat, menunjukkan peningkatan kelarutan Siprofloksasin sebanyak 17 kali dan Asam Niflumat sebanyak 3 kali dalam bentuk persenyawaannya dibandingkan dengan komponen tunggalnya. Dengan demikian, persenyawaan garam Sip-Niflu memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.