Penelitian ini bertujuan mengskrining reaksi padatan Siprofloksasin dengan Asam
Niflumat dengan metode solvent drop grinding (SDG) dan mengamati perubahan
kelarutan kedua obat dalam bentuk persenyawaannya menggunakan metode
spektrofotometri UV-derivatif. Prediksi rasio molar reaksi dilakukan dengan
membuat diagram fasa dari data suhu lebur satu seri perbandingan molar antara
kedua obat. Selanjutnya, dibuat persenyawaan dari perbandingan stoikiometrik
yang paling mungkin dengan metode solvent drop grinding (SDG) menggunakan
etanol dan dikarakterisasi dengan elektrotermal. Persenyawaan menunjukkan suhu
lebur tajam pada perbandingan (1:1), yaitu pada rentang lebur 185-186°C.
Sedangkan, difraktogram serbuk menunjukkan pola baru dengan puncak-puncak
pada 2?= 4,74; 9,12; 13,76; dan 26,74°. Hasil tersebut membuktikan telah
terbentuk fasa padatan yang baru yang selanjutnya dianalisis strukturnya dengan
Fourier Transform Infrared (FTIR), menunjukkan pita baru pada 1724 cm
-1
.
Sedangkan, analisis dengan Nuclear Magnetic Resonance (NMR) menunjukkan
munculnya sinyal puncak baru pada pergeseran kimia 1,8 ppm dan hilangnya sinyal
puncak pada pergeseran kimia 10,1 ppm dari Asam Niflumat. Dengan demikian,
disimpulkan bahwa Siprofloksasin-Niflumat membentuk persenyawaan garam
yang terbentuk melalui ikatan ionik antara gugus amin piperazinil dari
Siprofloksasin dengan gugus asam karboksilat dari Asam Niflumat pada
perbandingan 1:1; selanjutnya disebut Sip-Niflu. Selanjutnya, uji kelarutan dalam
media air suling dengan spektrofotometri derivatif menggunakan panjang
gelombang pada derivat 1 = 286 nm untuk Siprofloksasin dan derivat 1 = 275 nm
untuk Asam Niflumat, menunjukkan peningkatan kelarutan Siprofloksasin
sebanyak 17 kali dan Asam Niflumat sebanyak 3 kali dalam bentuk
persenyawaannya dibandingkan dengan komponen tunggalnya. Dengan demikian,
persenyawaan garam Sip-Niflu memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Perpustakaan Digital ITB