Ticagrelor merupakan obat antiplatelet yang memiliki kelarutan dan permeabilitas
rendah dan diklasifikasikan ke dalam Biopharmaceutical Classification System
(BCS) kelas IV. Peningkatan kelarutan dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti pembentukan garam, kokristal, pembentukan inklusi kompleks dan
pengantaran berbasis lipid. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan
Ticagrelor melalui pembentukan kokristal dengan koformer 2,4-dihydroxybenzoic
acid (2,4- DHBA) menggunakan metode Liquid-Assisted Grinding (LAG).
Karakterisasi dilakukan dengan XRD, DSC, TGA, FTIR, SEM, dan PSA. Hasil
XRD menunjukkan munculnya puncak difraksi baru yang mengindikasikan
terbentuknya fase kristalin baru. Hasil analisis DSC menunjukkan pergeseran titik
leleh dari TICA murni (132,60°C) dan 2,4-DHBA (227,80°C) menjadi 113,42°C
untuk bentuk kokristalnya. Analisis spektrum FTIR menunjukkan pergeseran pita
O–H dan C=O yang mengindikasikan terbentuknya ikatan hidrogen baru.
Sementara itu analisis SEM menghasilkan morfologi kokristal spheris, halus dan
teratur. Analisis PSA menunjukkan ukuran partikel TICA sebesar 2,19 µm dan
kokristalnya sebesar 31,4 µm. Hasil uji kelarutan kokristal dan TICA pada pH 1,2
berturut-turut sebesar 20 mg/L dan 13 mg/L, pada pH 4,5 sebesar 9 mg/L dan 6
mg/L, pada pH 6,8 sebesar 6 mg/L dan 4,5 mg/L dan pada air sebesar 10,5 mg/L
dan 7 mg/L. Akan tetapi hasil uji disolusi serbuk kokristal TICA-2,4 DHBA lebih
rendah dibandingkan TICA murni pada semua medium pH. Pembentukan kokristal
Ticagrelor meningkatkan laju disolusi intrinsik hingga ±1,7 kali lipat dibandingkan
serbuk murninya, sehingga berpotensi meningkatkan kelarutan dan
bioavailabilitasnya Uji tabletabilitas TICA menunjukkan tensile strength sebesar
1.8462 MPa dan kokristal sebesar 2.4894 MPa. Proses kokristalisasi dapat
meningkatkan kelarutan, disolusi intrinsik, dan tabletabilitas ticagrelor.
Perpustakaan Digital ITB