digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini telah dilakukan untuk mengevaluasi pembentukan garam kombinasi antara favipiravir dan siprofloksasin pada rasio 1:1 menggunakan metode solvent-drop grinding (SDG). Senyawa padat baru diidentifikasi melalui analisis termal, difraksi sinar-X serbuk (PXRD), serta spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR). Terbentuknya padatan baru ditunjukkan oleh penurunan signifikan titik leleh, kemunculan puncak baru pada pola difraktogram PXRD dan pita serapan dalam spektrum FTIR. Evaluasi kelarutan dilakukan menggunakan FTIR derivatif pertama berbasis area under the curve (AUC), dan diperoleh hubungan linier yang kuat antara konsentrasi dan intensitas serapan (R² ? 0,999). Kelarutan favipiravir dan siprofloksasin dalam bentuk garam masing-masing ditemukan meningkat sebesar 1,3 dan 1,7 kali dibandingkan bentuk tunggalnya. Stabilitas struktur garam kombinasi diuji dengan PXRD dan hasilnya menunjukkan bahwa garam tersebut tetap stabil setelah paparan cahaya dan kelembapan selama 4 minggu, sementara siprofloksasin mengalami transformasi fase hidrat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa garam kombinasi ini memiliki potensi dalam meningkatkan kelarutan dan kestabilan fisik senyawa, serta layak dikembangkan lebih lanjut dalam bidang farmasi.