digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Helmi Fauzi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Helmi Fauzi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Helmi Fauzi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Helmi Fauzi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Helmi Fauzi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Helmi Fauzi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Helmi Fauzi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Di tengah tekanan global untuk transisi energi, pengembangan teknologi batubara bersih dan efisien menjadi semakin penting. Salah satu pendekatan yang relevan adalah pemahaman karakteristik mikroskopis batubara melalui analisis maseral. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik hasil separasi maseral batubara Formasi Balikpapan, Kota Samarinda, Cekungan Kutai berdasarkan perbedaan densitas menggunakan metode float-sink, serta mengevaluasi implikasinya terhadap hasil uji proksimat, nilai kalori, dan komposisi petrografi. Sampel batubara dipisahkan menjadi dua fraksi berdasarkan densitas, yaitu fraksi yang mengapung pada densitas 1,33 g/cm³ dan fraksi yang tenggelam pada densitas 1,39 g/cm³. Hasil analisis petrografi (mineral matter free) menunjukkan bahwa fraksi 1,33 g/cm³ mengandung 70,6% vitrinit, 16,1% liptinit, dan 13,3% inertinit, sedangkan fraksi 1,39 g/cm³ mengandung 72,0% vitrinit, 12,6% liptinit, dan 15,4% inertinit. Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa fraksi 1,33 g/cm³ memiliki kandungan air 22,82%, zat terbang 39,15%, abu 3,15%, karbon tertambat 34,88%, dan nilai kalori 4.285 kal/gram (adb), sedangkan fraksi 1,39 g/cm³ memiliki kandungan air 21,00%, zat terbang 37,70%, abu 7,54%, karbon tertambat 33,76%, dan nilai kalori 3.595 kal/gram (adb). Fraksi batubara dengan densitas lebih rendah memiliki kandungan maseral liptinit yang lebih tinggi, kandungan abu yang lebih rendah, serta nilai kalori yang lebih tinggi dibandingkan fraksi dengan densitas lebih tinggi. Dengan demikian, metode separasi berdasarkan densitas dapat digunakan dalam mengidentifikasi pengaruh komposisi maseral terhadap kualitas dan strategi pemanfaatan batubara.