digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini akan mengambil kasus pada salah satu rencana proyek apartemen di kota Malang yang akan dikembangkan oleh PT. Patra Prima Utama (PPU). Dengan asumsi seluruh penjualan unit apartemen selama tahap konstruksi menggunakan pinjaman kredit atau disebut Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari proyek apartemen selama konstruksi hanya merupakan uang muka penjualan apartemen. Jumlah uang yang didapat dari uang muka tentu saja tidak cukup untuk menutupi total biaya pembangunan apartemen dan biaya ini masih ditambah dengan biaya pemasaran yang harus dibayar setiap kali unit apartemen terjual. Kurangnya uang untuk pembayaran konstruksi akan mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Untuk menutupi kekurangan dana yang diharapkan, ada dua pilihan: menutupi kekurangan dana dengan mengumpulkan uang dari investor atau meminjam uang dari bank. Kedua alternatif tersebut perlu dianalisis untuk menentukan kelayakan finansial proyek berdasarkan masing-masing alternatif pembiayaan. Untuk memperkirakan kelayakan sebuah proyek, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membuat proyeksi arus kas dan analisis Discounted Cash Flow. Itulah tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dari proyeksi arus kas, diprediksi akan ada kekurangan dana pada pembayaran pertama, kedua dan ketiga dari biaya konstruksi. Pada kesimpulan akhir, strategi pembiayaan yang memberi nilai terbaik bagi perusahaan adalah menggunakan pinjaman bank. Dibandingkan dengan strategi pembiayaan dengan berkolaborasi dengan investor strategis, alternatif pinjaman bank memberikan jumlah NPV, IRR dan payback period yang lebih tinggi. Dalam skenario most likely, strategi pembiayaan pinjaman bank menghasilkan NPV sebesar Rp. 45.002.323.934, IRR 27,76% dan masa pengembalian 2,167 tahun. Strategi pembiayaan ini juga memberi manfaat dari pembayaran biaya konstruksi, dimana sebagian biaya akan ditutupi oleh pinjaman bank dan kemudian dilunasi kemudian pada saat pembangunan selesai.