Sub DAS Cisangkuy mengalami penurunan luas lahan terbuka selama periode 2009-2015
yang meningkatkan beban sedimen ke sungai akibat proses erosi pada lahan tersebut. Erosi
tersebut mengakibatkan pendangkalan badan sungai sebesar 17 cm/tahun yang terjadi di
aliran menuju Sungai Citarum, salah satunya ialah Sungai Cisangkuy (BBWS Citarum,
2012). Beban sedimen juga dapat mengakibatkan sedimentasi pada dasar sungai dan
berdampak langsung pada penurunan kualitas air di hilir, terutama kadar TSS. Di sisi lain,
air sungai di bagian hilir sangat penting bagi masyarakat warga sekitar untuk kegiatan
irigasi pertanian. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sedimen,
banyaknya sedimen yang mengendap dan terbawa aliran, serta mengetahui fenomena
angkutan sedimen serta dampaknya terhadap terhadap kualitas air parameter TSS untuk
dibandingkan dengan baku mutu air sungai untuk kegiatan irigasi. Simulasi angkutan
sedimen dilakukan menggunakan HEC-RAS untuk memprediksi laju sedimentasi serta
erosi. Sedimen pada badan Sungai Cisangkuy Hilir memiliki karakteristik pasir dengan
tingkat variasi yang rendah. Simulasi selama 17 tahun (2007-2023) menghasilkan total
sedimen yang terbawa aliran sebanyak 5.232.400 ton dan yang mengalami pengendapan
sebanyak 3.212.700 ton. Kadar TSS dari sedimen melayang pada sungai sebesar 129,5
mg/L dan berdasarkan hasil simulasi diperoleh kadar TSS terendah sebesar 95,5 mg/L
sehingga tidak memenuhi baku mutu kelas 2 untuk pengairan irigasi. Dilakukan
perhitungan analitik terhadap angkutan sedimen dan diperoleh relative error terbesar yakni
19,55% dan terkecil yakni 0,26%. Dilakukan validasi tinggi sedimen model terhadap tinggi
sedimen aktual dengan error 2,7%.
Perpustakaan Digital ITB