digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Naura Dwifarasti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Keberhasilan proyek konstruksi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pemilihan metode pelaksanaan proyek atau Project Delivery System (PDS). Di Indonesia, metode Design-Bid-Build (DBB) sering digunakan, meskipun memiliki kelemahan dalam hal efisiensi waktu dan koordinasi. Sebagai alternatif, metode Design-Build (DB) dapat meningkatkan integrasi antara Desainer dan Kontraktor, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu, biaya, dan kualitas proyek. Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, pelaksanaan proyek dengan metode DB tetap menghadapi tantangan, seperti perubahan desain, koordinasi teknis, serta pengelolaan material dan waktu yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang yang dapat dimanfaatkan, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang diterapkan oleh Kontraktor selama pelaksanaan proyek pembangunan gedung dengan metode Design-Build (DB). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui kuesioner untuk menganalisis peluang dan tantangan, serta wawancara untuk menggali strategi yang digunakan kontraktor dalam menghadapi masalah tersebut. Analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan metode Relative Importance Index (RII), sementara analisis data kualitatif dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang utama yang dapat dimanfaatkan oleh kontraktor mencakup koordinasi yang lebih efektif dengan desainer, keterlibatan kontraktor sejak tahap desain untuk efisiensi biaya, dan fleksibilitas untuk melakukan perubahan desain selama pelaksanaan. Di sisi lain, tantangan utama yang dihadapi kontraktor meliputi masalah dengan persetujuan perubahan desain, kesulitan implementasi desain, keterlambatan pengadaan material, dan kurangnya koordinasi antara pihak internal dan eksternal. Untuk mengatasi tantangan ini, kontraktor menerapkan beberapa strategi, termasuk penguatan komunikasi dan koordinasi, fleksibilitas operasional, evaluasi desain sejak awal, dan adaptasi terhadap perubahan desain dengan melibatkan vendor dan subkontraktor. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan implementasi metode Design-Build (DB) di Indonesia, meningkatkan efisiensi waktu, biaya, dan kualitas proyek konstruksi, serta memberikan rekomendasi praktis bagi kontraktor untuk menghadapi peluang dan tantangan yang ada.