digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sektor konstruksi merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Peningkatan permintaan paska pandemi telah mendorong pertumbuhan sektor konstruksi yang semakin pesat. Meski demikian, sektor konstruksi menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya produktivitas, kurangnya tenaga kerja terampil, serta lambatnya adopsi teknologi. Pemborosan yang mencapai 57% menjadi salah satu indikator permasalahan signifikan sehingga dibutuhkan solusi potensial untuk mengatasi masalah ini, yaitu filosofi konstruksi ramping dengan menggunakan tools/metode konstruksi ramping. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan tools/metode konstruksi ramping beserta objektifnya serta menyediakan panduan pemilihan tools/metode secara tepat. Penelitian ini juga menggambarkan tingkat capaian penerapan tools/metode konstruksi ramping pada perusahaan konstruksi. Data penelitian dikumpulkan melalui studi literatur dan wawancara berbasis kuesioner. Melalui studi literatur ditemukan sebanyak 58 tools/metode konstruksi ramping yang dipetakan dengan rata–rata pemenuhan empat objektif. Tools/metode yang paling banyak memenuhi 8 objektif adalah Last Planner System, Prefabrication, Work Structuring dan yang paling sedikit memenuhi 2 objektif yaitu poka yoke, flow line, Linguistic action perspective. Panduan pemilihan tools/metode konstruksi ramping melalui proses penyortiran dan evaluasi, dapat membantu perusahaan menentukan tools/metode secara tepat. Penelitian ini mengevaluasi penerapan berbagai tools/metode konstruksi ramping, yaitu Last Planner System, Kanban, Value Stream Mapping (VSM), Work Structuring, A3 Report, 5S, Visual Management, serta tools/metode inovatif Waste Register dan Resume Production Planning terhadap objektif yang tersedia. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan yang berhasil mencapai objektif utama dari setiap tools/metode, seperti mengurangi variabilitas proses, dan meningkatkan aliran material, didorong oleh faktor seperti pengalaman, durasi penerapan pada perusahaan, dukungan top management, serta pemahaman mendalam terhadap prinsip - prinsip tools/metode tersebut.