digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, namun sering menghadapi kinerja yang tidak stabil dan pertumbuhan yang terbatas. Penelitian ini berfokus pada Bakso Trio Sekawan, sebuah gerai bakso tradisional di Bandung yang mengalami pendapatan fluktuatif dan operasional yang belum terstruktur. Melalui pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara semi- terstruktur dan dianalisis menggunakan kerangka strategis seperti PESTEL, Lima Kekuatan Porter, Analisis Kompetitor, Business Model Canvas, dan Analisis Rantai Nilai. Studi ini mengidentifikasi empat tantangan utama: tidak adanya sistem manajemen formal, ketergantungan tinggi pada pemilik, pemasaran digital yang belum berkembang, serta masalah semangat kerja staf saat masa sepi. Matriks TOWS digunakan untuk merumuskan rekomendasi strategi, termasuk digitalisasi secara bertahap, formalisasi operasional, dan ekspansi ke platform pemesanan makanan daring. Temuan ini menekankan pentingnya penguatan proses internal dan adopsi teknologi digital untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan UMKM. Wawasan dari studi ini dapat diterapkan pada usaha makanan kecil lainnya yang ingin berkembang sambil mempertahankan nilai unik mereka.