digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Viscoelastic Coupling Damper (VCD) merupakan salah satu alat peredam menjanjikan yang mampu memperbaiki respons lateral struktur dengan sistem dinding berangkai. VCD menambah redaman struktur sebagai pengganti dari balok perangkai yang berdeformasi secara geser. Karena balok perangkai yang rusak sangat sulit diperbaiki, VCD diharapkan mampu menghilangkan kerusakan yang ada. Material viskoelastik pada VCD memiliki properti kekakuan dan redaman yang dapat dimodelkan mengikuti Generalized Maxwell Model. Untuk membatasi gaya geser yang masuk, VCD dilengkapi dengan shear fuse berupa Reduced Beam Sections (RBS) sehingga mencegah terjadinya tearing pada material viskoelastik. Pada studi ini digunakan model gedung 81 lantai dengan sistem dinding berangkai ditambah pengaku outrigger dan belt-truss. Lokasi gedung berada pada zona gempa berat, yaitu di ibukota Jakarta dengan kondisi situs tanah lunak. Analisis kegempaan menggunakan metode respons spektrum dengan koefisien respons seismik rata-rata. Desain elemen struktur mengikuti persyaratan daktilitas penuh dengan bantuan program ETABS 2016. Pada studi ini, balok perangkai dimodelkan sebagai elemen serat yang mampu berperilaku inelastik. Analisis nonlinear struktur secara khusus menggunakan bantuan program PERFORM 3D. Digunakan metode nonlinear statik beban dorong (pushover) untuk mengidentifikasi kerusakan awal balok perangkai dan memverifikasi respons nonlinear struktur. Kemudian hasil tersebut akan divalidasi dengan metode nonlinear dinamik riwayat waktu menggunakan satu set gempa Landers. Hanya balok perangkai yang melewati batas leleh yang akan digantikan oleh VCD, yaitu sejumlah 3 di area dasar dan 1 di area outrigger. Respons global struktur tidak terpengaruh secara signifikan, tetapi hanya elemen lokal di sekitar elemen VCD yang terdampak. Kerusakan tidak berpindah ke balok perangkai lain, namun berpindah ke dinding geser sekitarnya sehingga aplikasi VCD belum cukup efektif.