digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kegiatan pembangunan tanggul adalah salah satu kegiatan yang penting dalam pengelolaan tailing di PT. Freeport Indonesia untuk menahan tailing hasil proses produksi secara lateral di dalam area deposisi tailing yang disetujui. Guna mendukung proyek ini, TRMP mengoperasikan total 39 truk pengangkut multi-kapasitas untuk pengangkutan material ke area konstruksi. Dalam 5 tahun terakhir, availability dan utilisasi truk pengangkut jatuh di bawah target, yang menyebabkan jumlah produksi jatuh di bawah target effort yang ditargetkan (dalam m3.km). Hal ini menyebabkan kerugian potensial bagi Perusahaan sekitar $ 7,1 juta per tahun dan menyebabkan pembangunan tanggul tertinggal dari rencana konstruksi yang dapat menyebabkan masalah lingkungan dan penundaan tercapainya Desain Akhir Tanggul pada akhir Masa Tambang. Keefektifan Peralatan Menyeluruh (OEE) yang terdiri dari ketersediaan truk (A), kinerja operasional (P) dan kualitas operasi (Q) menghasilkan nilai OEE saat ini sebesar 50,82%, dan berada di bawah nilai OEE acuan sebesar 85%. Identifikasi Akar penyebab yang terhadap daftar sebab dan akibat yang dihasilkan melalui proses Focus Group Discussion dengan para praktisi di departemen terkait, merujuk kepada: Kebijakan pembekuan penerimaan karyawan, tidak optimalnya roster yang ada saat ini dan aplikasi teknologi untuk pengukuran muatan material di Truk. Solusi bisnis pertama untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan dianalisis dan diputuskan melalui Analytic Hierachy Process (AHP) untuk menghasilkan penambahan tenaga kerja lokal melalui kontra jasa dan menyewa konsultan pelatihan dan pengembangan untuk pelatihan keterampilan dan kepemimpinan untuk supervisor. Solusi bisnis kedua untuk menyelesaikan pengaturan jadwal kerja tidak bisa diterapkan untuk saat ini, sampai solusi bisnis pertama telah dilaksanakan dan produktivitas operasi meningkat. Solusi bisnis ketiga dan terakhir adalah memasang perangkat untuk pengukuran muatan di truk. Upaya perbaikan tersebut memproyeksikan kenaikan nilai OEE menjadi 67,09%, mengurangi potensi kerugian sebesar $ 7,1 juta menjadi potensi penghematan sebesar $ 9,6 juta per tahun dalam bentuk percepatan proyek pembangunan tanggul. Rencana pelaksanaan mencakup sosialisasi kepada semua pemangku kepentingan terkait untuk menyamakan persepsi mengenai urgensi proyek sambil tetap berusaha menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan dalam pembekuan penerimaan tenaga kerja.