Distribusi tabung gas elpiji sebagai bahan bakar memasak memegang peranan
penting dalam pemenuhan kebutuhan energi rumah tangga di Indonesia, khususnya
di daerah-daerah yang memiliki karakteristik geografis dan kepadatan penduduk
yang beragam seperti Kabupaten Subang. Dalam praktiknya, proses distribusi
tabung elpiji tidak hanya mencakup pengiriman tabung terisi, tetapi juga
pengembalian tabung kosong dari pangkalan ke agen sebagai bagian dari sistem
logistik tertutup. Tantangan utama dalam sistem ini adalah bagaimana merancang
keputusan lokasi agen, pengelolaan inventori, dan penjadwalan rute pengiriman
secara simultan dalam suatu kerangka terpadu yang memperhatikan keterbatasan
sumber daya dan keberlanjutan operasional. Permasalahan ini dikenal sebagai
Location Inventory Routing Problem (LIRP), yang dalam penelitian ini diterapkan
pada studi kasus PT X sebagai Agen distribusi di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Penelitian ini berkontribusi dalam penerapan model LIRP multi-objektif secara
komprehensif pada studi kasus nyata distribusi gas elpiji sebuah Agen di Kabupaten
Subang, dengan mempertimbangkan karakteristik sistem logistik pengembalian
tabung kosong. Penelitian ini juga berkontribusi dalam integrasi tiga aspek pada
fungsi objektif, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial ke dalam satu kerangka
optimisasi tunggal. Fungsi objektif ekonomi yaitu minimasi total biaya yang
dikeluarkan oleh PT X dalam satu horizon perencanaan meliputi biaya pembukaan
Agen, biaya perutean, biaya inventori, biaya kekurangan stok, dan biaya
pelanggaran jendela waktu. Fungsi objektif lingkungan yaitu minimasi emisi
karbon kendaraan selama proses distribusi yang meliputi jarak tempuh dan laju
emisi rata-rata.. Fungsi objektif sosial bertujuan meminimalkan dampak negatif
pada internal dan eksternal perusahaan, yang diukur melalui Indeks Dampak Sosial
(IDS) yang mengintegrasikan dua komponen yaitu stres fisik pengemudi
berdasarkan energi aktivitas bongkar muat dan kualitas layanan kepada masyarakat
berdasarkan akumulasi keterlambatan pengiriman. Penelitian ini secara
metodologis memberikan kontribusi dengan menerapkan dan membandingkan
secara sistematis tiga metode solusi multi-objektif yang berbeda, yaitu Weighted
Sum, Epsilon-Constraint, dan Lexicographic
ii
Model matematis yang dikembangkan memformulasikan keputusan pembukaan
lokasi Agen, pengelolaan persediaan pada Agen, serta perutean distribusi tabung
gas elpiji yang melibatkan SPBE, Agen, dan Pangkalan dalam suatu kerangka
terintegrasi. Formulasi model matematis yang dikembangkan sebagai Mixed-
Integer Linear Programming (MILP) dan memiliki batasan seperti kapasitas
kendaraan, kapasitas Agen, dan kapasitas energi pengemudi. Data primer dan
sekunder dikumpulkan dari PT X yang mencakup jumlah pasokan dan permintaan
harian, lokasi SPBE, Agen, dan Pangkalan untuk menentukan jarak antar entitas,
dan parameter-parameter lainnya. Model ini dilakukan uji coba dengan
menggunakan bahasa pemrograman Python dan perangkan lunak optimisasi
Gurobi.
Uji coba dilakukan terhadap dua model, yaitu model saat ini dengan
mengoperasikan Agen yang sudah berdiri dan model usulan dengan terdapat opsi
membuka Agen yang menjadi kandidat. Berdasarkan hasil uji coba, seluruh metode
menghasilkan bahwa model usulan menunjukkan efisiensi signifikan dalam seluruh
aspek objektif. Dari sisi ekonomi, total biaya distribusi dapat ditekan hingga 8,59%
dibandingkan model saat ini, terutama melalui pengurangan biaya rute dan
pengelolaan inventori yang lebih adaptif sehingga tidak terjadi pelanggaran jendela
waktu. Dari aspek lingkungan, emisi karbon kendaraan berkurang sebesar 27,49%
kg CO2 akibat perencanaan rute yang lebih pendek dan efisien. Sementara dari
aspek sosial, Indeks Dampak Sosial menunjukkan perbaikan hingga 17,48%, yang
didorong oleh eliminasi total keterlambatan pengiriman dan penurunan stres fisik
pengemudi.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan model logistik
yang bersifat multi-objektif. Secara praktis, model yang diusulkan dapat
diimplementasikan oleh agen distribusi untuk mendukung pengambilan keputusan
strategis terkait lokasi fasilitas, pengelolaan persediaan, dan perencanaan rute,
dengan mempertimbangkan efisiensi biaya sekaligus dampak sosial dan
lingkungan. Secara teoritis, penelitian ini memperkaya khazanah ilmu di bidang
riset operasi, logistik berkelanjutan, dan optimisasi multiobjektif. Penelitian
lanjutan dapat diarahkan pada pengembangan algoritma heuristik atau
metaheuristik untuk menangani skala data yang lebih besar, atau integrasi
ketidakpastian permintaan dan ketersediaan kendaraan ke dalam model saat ini.
Perpustakaan Digital ITB