Dalam upaya peningkatan rasio elektrifikasi Indonesia, daerah terisolasi menjadi tantangan utama baik dari sisi operasi maupun investasi perencanaan. Pembangkitan bertenaga diesel sebagai pembangkit mayoritas penyuplai sistem terisolasi Indonesia tidak hanya memunculkan masalah terkait mahalnya biaya operasi pembangkitan tetapi juga menyebabkan ketidakhandalan suplai sistem. Tentu hal ini akan berujung pada rendahnya dampak elektrifikasi terhadap peningkatan kesejahteraan sosial para penduduk sistem terisolasi. Di lain sisi, pembangkit terbarukan dengan biaya operasi murah justru memiliki biaya investasi yang tinggi. Dengan kondisi pasar listrik Indonesia sebagai pasar single-buyer, hal ini memberatkan pihak pemerintah yang harus menanggung beban subsidi kompensasi sekaligus investasi pembangkitan berbasis EBT di sistem terisolasi Indonesia. Untuk menjawab permasalah ini, maka model pasar deregulasi berbasis Multi-Microgrid (MMG) & Peer-to-Peer Trading (P2P Trading) melalui tiga tahapan permainan game theory diajukan. Pasar kelistrikan yang diajukan terdiri atas microgrid (prosumer & konsumen pasif), Microgrid Operator (MGO), Distribution System Operator (DSO), & Generation Company (GenCo). Pemodelan yang dilakukan akan memberikan informasi terkait struktur arsitektur pasar beserta algoritma operasi pasar yang dikembangkan menggunakan python. Dari hasil pemodelan 3-step game theory untuk pasar deregulasi berbasis MMG & P2P Trading didapatkan model pasar kelistrikan yang dapat mengoptimasi peningkatan kesejahteraan sosial penduduk, penurunan subsidi dan kompensasi yang diberikan oleh pemerintah, serta peningkatan peluang investasi pembangkitan EBT oleh pihak swasta.
Perpustakaan Digital ITB