Studi ini mengevaluasi kelayakan, dampak lingkungan, dan implikasi ekonomi dari transisi armada kendaraan operasional Star Energy Geothermal Wayang Windu Limited (SEGWWL) dari kendaraan bermesin pembakaran dalam (ICE) ke kendaraan listrik berbasis baterai (BEV). Penelitian ini bertujuan mendukung target keberlanjutan SEGWWL melalui analisis Total Cost of Ownership (TCO), pengeluaran operasional (OPEX), dan emisi gas rumah kaca (GRK) berdasarkan berbagai skenario elektrifikasi pada segmen kendaraan ringan, kendaraan berat, dan shuttle karyawan.
Dengan menggunakan kombinasi data primer (utilisasi armada, konsumsi bahan bakar, biaya perawatan) dan data sekunder (spesifikasi kendaraan, tarif listrik, kerangka kebijakan), studi ini memodelkan TCO dan profil emisi selama periode enam tahun untuk masing-masing segmen. Hasil menunjukkan bahwa elektrifikasi kendaraan ringan—seperti penggantian Toyota Innova dengan BYD M6 BEV—menawarkan penghematan biaya sebesar kurang lebih Rp601,91 juta serta penurunan emisi tahunan sebesar 52%. Sebaliknya, elektrifikasi segmen kendaraan berat dan shuttle karyawan menghadapi tantangan ekonomi karena tingginya biaya awal dan terbatasnya ketersediaan model EV yang tahan medan berat, yang menghasilkan tambahan TCO sebesar Rp5,5 miliar dan Rp719,89 juta secara berturut-turut.
Meskipun demikian, BEV menunjukkan keunggulan jangka panjang dalam OPEX berkat biaya energi dan perawatan yang lebih rendah, serta pembebasan penuh dari pajak kendaraan bermotor sesuai kebijakan pemerintah Indonesia saat ini. Dari sisi lingkungan, elektrifikasi penuh armada berpotensi mengurangi emisi GRK SEGWWL hingga 76,46-ton CO?eq per tahun, atau setara dengan penurunan 39,41% dibandingkan baseline ICE.
Studi ini menyimpulkan bahwa elektrifikasi kendaraan ringan dapat segera diterapkan secara ekonomis dan ramah lingkungan, sementara untuk segmen kendaraan berat dan shuttle, diperlukan perkembangan pasar lebih lanjut, penurunan harga, atau insentif kebijakan tambahan. Rekomendasi mencakup strategi implementasi bertahap, investasi infrastruktur pengisian daya, pemantauan berkelanjutan, pelatihan teknisi, serta advokasi kebijakan untuk mendukung transisi kendaraan listrik yang sukses dan terukur di sektor energi panas bumi Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB