Penelitian ini mengatasi tantangan biaya operasional dalam proses pengangkutan pertambangan batu bara PT BIB yang disebabkan oleh ketergantungan pada bahan bakar solar dan volatilitas harga batu bara, yang diperparah oleh rencana pemerintah untuk merevisi subsidi solar yang berpotensi meningkatkan biaya sebesar Rp3.000 per liter. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya dengan mengevaluasi alternatif pengganti truk angkut berbahan bakar solar, yaitu dengan truk hibrida dan truk listrik (DT EV). Proses pengambilan keputusan menggunakan teknik Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART), yang secara sistematis mengevaluasi opsi dengan memberikan skor terukur pada atribut operasional, teknis, dan finansial untuk menentukan solusi paling efektif. Hasilnya divalidasi melalui analisis , yang mengidentifikasi DT EV sebagai pilihan optimal dengan penghematan biaya hingga Rp480 miliar per tahun, cukup untuk mengimbangi investasi infrastruktur sebesar Rp183 miliar. Data kualitatif dari diskusi kelompok terfokus dan observasi lapangan mendukung peralihan dari ketergantungan solar, dengan manajer operasional dan tim ahli kelistrikan menyetujui hasil analisa ini. Metode Kepner-Tregoe digunakan untuk menilai risiko dan implementasi dirancang dalam beberapa tahap menggunakan siklus Plan-Do-Check-Analyze (PDCA). Uji sensitivitas mengonfirmasi nilai dari DT EV dalam hal biaya dan manfaat, menjadikan strategi ini sebagai solusi berkelanjutan untuk efisiensi operasional.
Perpustakaan Digital ITB