digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada era pengetahuan ini, pengetahuan tidak saja hanya dianggap sebagai ilmu pengetahuan, tetapi pengetahuan telah menjadi strategi penting untuk mencapai competitive advantage. Saat ini, modal strategi bagi organisasi telah mengalami pergeseran paradigma, dimana modal strategi organisasi tidak hanya bersumber pada sumber daya yang bersifat tangible seperti finansial, bangunan, tanah, teknologi, dan aset-aset lainnya, tetapi strategi yang bersifat intangible (tidak berwujud) seperti pengetahuan. Pengetahuan telah menjadi modal strategi yang penting bagi organisasi untuk mencapai keunggulan organisasi. Konsekuensi dari masuknya pengetahuan sebagai salah satu modal strategi bagi organisasi yaitu dibutuhkannya manajemen yang handal yang mampu mengelola pengetahuan tersebut agar menjadi modal strategi yang handal. Knowledge management (KM) diperkenalkan sebagai manajemen yang bertujuan untuk mengelola pengetahuan tersebut. Ide dasar dari KM adalah mengakumulasikan atau mengkolaborasikan pengetahuan-pengetahuan tacit dengan pengetahuan eksplisit sehingga dapat menciptakan pengetahuan baru atau inovasi. Inovasi dalam hal ini tidak hanya terbatas pada inovasi produk tetapi juga pada inovasi proses bisnis atau inovasi-inovasi lainnya. Pelaksanaan tesis ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian seperti faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada knowledge management, arsitektur knowledge management system dan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menerapkan knowledge management system pada organisasi. Metode studi literatur digunakan untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada knowledge management, selanjutnya faktor-faktor tersebut akan dijadikan komponen dasar sebagai landasan untuk mengembangkan model knowledge management, sedangkan untuk menentukan langkah-langkah penerapan knowledge management system, dilakukan proses analogi antara konsep sistem informasi dengan konsep knowledge management. Jika dari proses analogi diperoleh hasil bahwa knowledge management dapat dianalogikan dengan sistem informasi, maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasikan langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan untuk menerapkan knowledge management berdasarkan langkah-langkah pengembangan sistem informasi. Tesis ini diakhiri dengan melakukan proses studi kasus yang bertujuan untuk merancang arsitektur knowledge management system (KMS). Arsitektur KMS ini berfungsi sebagai cetak biru bagi organisasi untuk penerapan sistem pengelolaan pengetahuan. Hasil dari studi kasus menyatakan, untuk membangun KMS melibatkan empat komponen utama yaitu komponen people, proses pengelolaan pengetahuan, learning organization serta teknologi informasi pendukung. Dalam membangun KMS, organisasi perlu melaksanakan proses pengelolaan pengetahuan secara sistematis. KMS berkaitan erat dengan budaya organisasi sebagai stimulasi yang memberikan motivasi kepada anggota organisasinya untuk selalu meningkatkan kompetensinya dan mau berbagi pengetahuan, karena itu anggota organisasi perlu didukung dengan disiplin learning organization yang mengarahkan anggota organisasi untuk mau meningkatkan kompetensinya dan mau berbagi pengetahuan. Dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan proses pengelolaan pengetahuan, teknologi informasi dimanfaatkan, sehingga pelaksanaan proses pengelolaan pengetahuan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.