Pada era pengetahuan ini, pengetahuan tidak saja hanya dianggap sebagai ilmu
pengetahuan, tetapi pengetahuan telah menjadi strategi penting untuk mencapai
competitive advantage. Saat ini, modal strategi bagi organisasi telah mengalami
pergeseran paradigma, dimana modal strategi organisasi tidak hanya bersumber
pada sumber daya yang bersifat tangible seperti finansial, bangunan, tanah,
teknologi, dan aset-aset lainnya, tetapi strategi yang bersifat intangible (tidak
berwujud) seperti pengetahuan. Pengetahuan telah menjadi modal strategi yang
penting bagi organisasi untuk mencapai keunggulan organisasi.
Konsekuensi dari masuknya pengetahuan sebagai salah satu modal strategi bagi
organisasi yaitu dibutuhkannya manajemen yang handal yang mampu mengelola
pengetahuan tersebut agar menjadi modal strategi yang handal. Knowledge
management (KM) diperkenalkan sebagai manajemen yang bertujuan untuk
mengelola pengetahuan tersebut. Ide dasar dari KM adalah mengakumulasikan
atau mengkolaborasikan pengetahuan-pengetahuan tacit dengan pengetahuan
eksplisit sehingga dapat menciptakan pengetahuan baru atau inovasi. Inovasi
dalam hal ini tidak hanya terbatas pada inovasi produk tetapi juga pada inovasi
proses bisnis atau inovasi-inovasi lainnya.
Pelaksanaan tesis ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
seperti faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada knowledge management, arsitektur knowledge management system dan langkah-langkah yang dibutuhkan
untuk menerapkan knowledge management system pada organisasi. Metode studi
literatur digunakan untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
pada knowledge management, selanjutnya faktor-faktor tersebut akan dijadikan
komponen dasar sebagai landasan untuk mengembangkan model knowledge
management, sedangkan untuk menentukan langkah-langkah penerapan
knowledge management system, dilakukan proses analogi antara konsep sistem
informasi dengan konsep knowledge management. Jika dari proses analogi
diperoleh hasil bahwa knowledge management dapat dianalogikan dengan sistem
informasi, maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasikan langkah-langkah
apa saja yang dibutuhkan untuk menerapkan knowledge management berdasarkan
langkah-langkah pengembangan sistem informasi. Tesis ini diakhiri dengan
melakukan proses studi kasus yang bertujuan untuk merancang arsitektur
knowledge management system (KMS). Arsitektur KMS ini berfungsi sebagai
cetak biru bagi organisasi untuk penerapan sistem pengelolaan pengetahuan.
Hasil dari studi kasus menyatakan, untuk membangun KMS melibatkan empat
komponen utama yaitu komponen people, proses pengelolaan pengetahuan,
learning organization serta teknologi informasi pendukung. Dalam membangun
KMS, organisasi perlu melaksanakan proses pengelolaan pengetahuan secara
sistematis. KMS berkaitan erat dengan budaya organisasi sebagai stimulasi yang
memberikan motivasi kepada anggota organisasinya untuk selalu meningkatkan
kompetensinya dan mau berbagi pengetahuan, karena itu anggota organisasi perlu
didukung dengan disiplin learning organization yang mengarahkan anggota
organisasi untuk mau meningkatkan kompetensinya dan mau berbagi
pengetahuan. Dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan proses
pengelolaan pengetahuan, teknologi informasi dimanfaatkan, sehingga
pelaksanaan proses pengelolaan pengetahuan menjadi lebih mudah, efektif dan
efisien.
Perpustakaan Digital ITB