digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ndonesia adalah salah satu negara agraris yang memiliki potensi yang besar pada sektor hortikultutra, terdapat 323 jenis komoditas seperti buah-buahan, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias. Meskipun memiliki prospek yang sangat baik, sektor pertanian hortikultura menghadapi tantangan dalam efisiensi rantai pasok. Ketergantungan petani pada tengkulak/perantara dan panjangnya rantai pasok menyebabkan harga jual yang tinggi bagi konsumen, namun pendapatan petani tetap rendah. Kemajuan teknologi digital seperti media sosial dan jual beli online muncul untuk mengatasi permasalahan ini. Namun, platform platform tersebut masih memiliki keterbatasan dalam mengintegrasikan kebutuhan fitur interaksi sosial dan jual beli online. Berdasarkan hasil kuesioner, responden masih merasa belum puas dengan hasil jual pertanian, kesulitan menemukan pembeli saat menjual produk pertanian, antarmuka platform jual beli yang rumit dan membingungkan, kurangnya pengkategorian informasi pada media sosial, kesulitan mencari informasi harga terkini, adanya informasi hoax, dan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian User Centered Design yang melalui 4 tahapan, yaitu understand context of use, specify user requirements, design solution, dan evaluate against requirements. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini melibatkan kuesioner online yang ditujukan kepada 30 petani hortikultura yang telah mengikuti platform jual beli online dan media sosial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi berupa perancangan aplikasi dengan memanfaatkan konsep social commerce, yaitu penggabungan fitur antara media sosial dan e-commerce yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok, memperbaiki tawar petani, dan menciptakan platform interaksi sosial yang efektif untuk sesama petani hortikultura dan konsumen secara langsung. Aplikasi yang dirancang kemudian diuji coba menggunakan metode tes system usability scale. Hasilnya aplikasi Panen berada pada grade B yang menunjukkan aplikasi dapat diterima oleh pengguna namun masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut dari sisi konten dan fitur untuk pemenuhan kebutuhan petani hortikultura.