Penelitian ini mengusulkan perancangan model manajemen hubungan pemasok
(SRM) untuk mendorong inovasi pada perusahaan kosmetik Indonesia dengan
rantai pasok yang menggunakan sistem tarik. Penelitian ini didasari pada
perkembangan pesat industri kecantikan dan sangat tersegmentasi akibat
perubahan perilaku konsumen, meningkatnya permintaan akan variasi produk,
dan persaingan yang didorong oleh inovasi dan keterikatan digital yang cepat.
Industri kosmetik di Indonesia menghadapi tantangan seperti permintaan yang
fluktuatif, persyaratan kualitas kemasan yang kompleks, serta kebutuhan bisnis
untuk menjaga kelincahan, terutama dalam persaingan local maupun global.
Dalam industri yang dinamis ini, pemasok memainkan peran penting tidak hanya
dalam operasi pasokan, tetapi juga mendorong inovasi yang penting untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Penelitian ini membahas tiga pertanyaan utama: (1) Apa saja pertimbangan
pemasok terkait pelanggan mereka untuk mendukung inovasi? (2) Bagaimana
memodelkan SRM yang dapat membangun ekosistem untuk mendukung inovasi
pada perusahaan kosmetik dengan rantai pasok sistem tarik? (3) Bagaimana
peran bagian Pengadaan dapat menjadi pendorong inovasi di perusahaan?
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model SRM yang mengintegrasikan
aspirasi internal perusahaan dan ekspektasi pemasok eksternal, sehingga
mendorong kolaborasi dan inovasi.
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
menggabungkan wawancara ahli internal semi-terstruktur dengan para
pemangku kepentingan utama terkait inovasi di perusahaan, serta survei
kuantitatif terhadap 45 pemasok kemasan di Indonesia, Tiongkok, dan Thailand.
Studi ini juga menganalisis data pembelian perusahaan menggunakan gabungan
kerangka kerja strategis- Matriks Kraljic (untuk menilai risiko pasokan bahan
dan dampaknya terhadap lama) dan Model Preferensi Pemasok (untuk
memahami persepsi pemasok terhadap daya tarik dan nilai pelanggan). Lebih
lanjut, model SERVQUAL digunakan untuk mengevaluasi kesenjangan dalam
dimensi kualitas layanaan dari perspektif pemasok, memberikan wawasan tentang
kekuatan relasional dan area yang perlu ditingkatkan.
Berdasarkan penelitian ini, model SRM yang diusulkan mengintegrasikan lima
pilar strategis—sinergi antar-pakar, penciptaan bersama setiap hari, waktu
pemasaran yang lebih cepat, keunggulan operasional, dan kemitraan strategis
berkelanjutan, yang ditopang oleh prinsip-prinsip integritas, hubungan yang
melampaui transaksional, keadilan, dan keterbukaan. Model ini membangun
proses SRM yang formal melalui segmentasi pemasok, penilaian kemitraan,
definisi strategi, pembangunan hubungan, perencanaan bersama, serta
manajemen risiko dan kinerja berkelanjutan. Struktur tata kelola dalam tim lintas
fungsi dan dukungan eksekutif direkomendasikan untuk memastikan keselarasan
dan komitmen berkelanjutan. Adopsi teknologi seperti platform digital kolaboratif
dan dasbor kinerja ditekankan untuk memfasilitasi pembagian informasi secara
real-time dan meningkatkan transparansi.
Peran pengadaan dan pengadaan berkembang menjadi orkestrasi strategis
inovasi dengan mengelola portofolio pemasok, memfasilitasi pemosisian
pelanggan pilihan pemasok, dan mengelola detail mulai dari pemilihan pemasok
hingga tinjauan kinerja. Pendekatan strategis ini memungkinkan perusahaan
untuk memanfaatkan kapabilitas pemasok secara efektif, mengurangi waktu
pemasaran, meningkatkan responsivitas dalam rantai pasokan sistem tarik, dan
mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar yang bergerak cepat.
Penelitian ini berkontribusi pada pengetahuan rantai pasokan dan pengadaan
dengan menawarkan kerangka kerja SRM yang holistik, praktis, dan terintegrasi
yang disesuaikan dengan konteks kosmetik sistem tarik yang menyeimbangkan
aspirasi internal dengan perspektif pemasok, pemosisian portofolio, dan dinamika
kualitas layanan untuk memungkinkan inovasi dan kelincahan yang
berkelanjutan. Penelitian ini juga memberikan panduan yang dapat
ditindaklanjuti dan peta jalan implementasi bagi perusahaan yang ingin
mengubah hubungan pemasok menjadi ekosistem inovasi kolaboratif.
Perpustakaan Digital ITB