Bahaya kebakaran pada bangunan gedung masih menjadi ancaman besar yang tidak hanya bisa menyebabkan kerugian materi berupa kerusakan bangunan dan barang, juga kehilangan nyawa manusia. Banyaknya bangunan gedung yang sudah dimanfaatkan (operasional) namun belum dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran yang memadai tentunya akan menambah besar resiko kerusakan dan korban jika terjadi kebakaran. Hal ini diakibatkan karena komponen sistem proteksi kebakaran termasuk salah satu komponen pada bangunan yang memiliki biaya tinggi pada pengadaannya dan perawatannya. Ini juga berlaku pada bangunan di kampus perguruan tinggi, sebagai salah satu area dengan kerentanan kebakaran tinggi akibat adanya aktivitas mahasiswa pada ruang yang terbatas dan banyaknya jumlah bahan mudah terbakar.
Perancangan keselamatan kebakaran berbasis kinerja (performance-based fire safety design) adalah sebuah pendekatan perancangan untuk keselamatan terhadap bahaya kebakaran yang berfokus tidak hanya pada pemenuhan persyaratan berdasarkan peraturan namun lebih berfokus pada pencapaian tujuan dan kriteria keselamatan tertentu, misalnya keselamatan jiwa, perlindungan properti, dan kelangsungan operasional. Pendekatan perancangan ini sudah cukup dikenal lama pada praktik internasional namun sampai saat ini masih sangat terbatas pada penggunaannya di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kesulitan dalam operasionalisasi perangkat simulasi yang digunakan dalam pendekatan ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja keselamatan kebakaran pada bangunan gedung kampus eksisting yang belum memenuhi ketentuan sistem proteksi kebakaran, dengan menerapkan pendekatan perancangan berbasis kinerja atau performance-based fire safety design. Objek studi penelitian adalah Gedung Arsitektur SAPPK ITB yang merupakan bangunan 7 lantai dengan fungsi campuran (studio, kelas, laboratorium, kantor, perpustakaan) dan kompleksitas tinggi. Penelitian dilakukan dengan dua pendekatan utama: (1) evaluasi terhadap pemenuhan standar preskriptif berdasarkan NFPA 101A menggunakan metoda Fire Safety Evaluation System (FSES) pada kondisi eksisting bangunan dan (2) analisis dengan pendekatan berbasis kinerja menggunakan simulasi skenario kebakaran dan evakuasi melalui perangkat lunak Pyrosim dan Pathfinder pada kondisi eksisting dan usulan retrofitting untuk peningkatan keselamatan kebakaran.
Hasil evaluasi preskriptif menunjukkan bahwa bangunan dalam kondisi eksisting memiliki berbagai defisiensi pada aspek proteksi pasif maupun pasif, termasuk jalur evakuasi vertikal yang tidak aman, akses eksit yang tertutup atau terhalang, serta tidak adanya sistem sprinkler otomatis dan shaft kebakaran. Berdasarkan FSES, bangunan dinyatakan belum memenuhi persyaratan minimum keselamatan kebakaran untuk fungsi bangunan pendidikan baik dari segi struktur, pemisahan ruang berbahaya, maupun sistem deteksi dan pengendalian asap. Namun pada evaluasi ulang dengan metode FSES pada implementasi usulan strategi retrofitting menunjukkan bahwa bangunan dapat dinilai ekivalen dalam memenuhi persyaratan preskriptif.
Pada tahap berikutnya, dilakukan simulasi kondisi kebakaran dan simulasi evakuasi berdasarkan skenario yang telah disusun untuk merepresentasikan resiko dan karakteristik bangunan. Analisis ASET (Available Safety Egress Time) dan RSET (Required Safety Egress Time) yang digunakan sebagai kriteria keselamatan kebakaran menunjukkan bahwa dalam kondisi eksisting, sebagian besar skenario menunjukkan hasil RSET > ASET, yang berarti penghuni tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri sebelum kondisi ruangan menjadi tidak dapat dihuni (untenable). Namun setelah diterapkan skenario ubah-suai (retrofitting) yang meliputi perbaikan jalur evakuasi, pembukaan akses eksit darurat, serta penggunaan sistem proteksi pasif dan aktif, seluruh skenario menunjukkan perbaikan signifikan, dengan ASET > RSET walaupun pada beberapa skenario kriteria ini masih belum bisa dicapai karena kondisi khusus.
Penelitian ini memberikan kontribusi pada dua aspek utama, yaitu pada aspek teoretis penelitian ini memperkuat landasan metodologis penerapan pendekatan berbasis kinerja pada perancangan keselamatan kebakaran khususnya dalam konteks bangunan eksisting di Indonesia. Sedangkan pada aspek praktis, hasil dan model analisis yang digunakan dapat menjadi referensi bagi institusi pendidikan tinggi, regulator, dan praktisi untuk peningkatan keselamatan kebakaran pada bangunan berbasis data dan resiko yang efektif. Penelitian ini juga menunjukkan perlunya pembaruan kebijakan untuk mendorong penggunaan pendekatan perancangan keselamatan kebakaran berbasis kinerja (performance-based fire safety design) untuk perancangan sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung untuk hasil yang lebih fleksibel dan inovatif dibandingkan hanya dengan pendekatan presktiptif saja.
Perpustakaan Digital ITB