ABSTRAK_Maria Dominika Krisna Adya Anindita
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur
Sektor bangunan gedung merupakan salah satu target implementasi program konservasi dan efisiensi energi oleh Pemerintah Indonesia. Gedung kantor adalah sub-sektor dengan konsumsi energi tertinggi. Sementara itu, gedung kantor terus mengalami pertumbuhan positif. Di Jakarta, gedung kantor bertingkat tinggi dengan fasad curtainwall menjadi tren. Fasad tipe ini memiliki banyak keunggulan namun memiliki kinerja energi dan pencahayaan alami yang lebih rendah dibandingkan konstruksi dinding-bukaan. Di Indonesia, desain fasad gedung bertingkat tinggi diatur dalam regulasi SNI 6389: 2020 tentang konservasi selubung bangunan melalui standar OTTV. OTTV tidak bertujuan merepresentasikan kinerja bangunan namun OTTV masih menjadi prioritas utama dibandingkan perhitungan berbasis kinerja sehingga perhitungan OTTV tetap harus dilakukan dalam perancangan berbasis simulasi kinerja. Studi ini bertujuan mengidentifikasi sensitivitas OTTV, IKE, UDI, dan sGA berdasarkan studi karakteristik desain fasad kantor bertingkat tinggi di Jakarta. Analisis karakteristik desain fasad menggunakan figure ground dan kajian literatur. Figure ground dilakukan terhadap 39 gedung di Kawasan MH Thamrin, Sudirman, dan Kuningan. Hasil studi menunjukkan WWR 61-80%, tipe shading horizontal atau vertikal dengan peletakan mengikuti frame, dan spandrel dengan lapisan terluar kaca. Temuan ini kemudian digunakan sebagai pertimbangan model dan nilai variabel input. Variabel input adalah bentuk massa dan desain fasad. Variabel bentuk massa terdiri dari orientasi dan aspect ratio. Variabel desain fasad terdiri dari WWR, tipe shading, jumlah posisi shading, material kaca vision area, dan material kaca spandrel. Bentuk massa dianalisis menggunakan analisis tren. Hasil menunjukkan semakin besar nilai AR maka semakin besar sensitivitas IKE dan OTTV akibat orientasi. Sedangkan desain fasad dianalisis menggunakan multiple linear regression kemudian dilakukan pemeringkatan SRCs untuk mengkomparasikan signifikansi antar variabel desain fasad. Hasil menunjukkan variabel yang signifikan (koefisien regresi >0,50) adalah properti SC dan VT kaca vision area. Variabel kurang signifikan (koefisien regresi 0,30 – 0,49) adalah WWR dan shading. WWR signifikan untuk seluruh objektif. Sedangkan strategi shading hanya signifikan teradap IKE dan UDI-e. Namun tidak seluruh desain shading signifikan.