Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan industri, plastik menjadi
salah satu produk yang bermanfaat namun dapat membawa dampak besar bagi
lingkungan. Pengelolaan limbah yang belum optimal menjadikan plastik yang
tidak terolah mengalir ke badan air dan dapat terdegradasi atau mengalami
fragmentasi menjadi mikroplastik yang dapat membahayakan lingkungan dan
kesehatan manusia. Salah satu pengembangan metode kuantifikasi mikroplastik
secara cepat dan praktis yaitu dengan image processing technique (IPT). Metode
IPT memanfaatkan kamera untuk menangkap citra digital dan menghitung
partikel mikroplastik dalam region of interest (ROI) dengan bantuan larutan
dispersant optimum. Penelitian ini berfokus pada pengukuran kelimpahan dan
validasi metode IPT menggunakan artificial sample mikroplastik jenis polivinyl
chloride (PVC) dan polyethylene terephthalate (PET), serta sampel air
permukaan. Dispersant optimum untuk mikroplastik jenis PVC adalah larutan
ZnCl2 48% dengan tambahan 0,01% SDS dan untuk mikroplastik jenis PET adalah
larutan ZnCl2 62%. Uji korelasi antara konsentrasi massa dengan jumlah partikel
mikroplastik yang ditandai dengan R2 > 90 dan nilai p-value < 0,05 menunjukkan
terdapat hubungan signifikan. Hasil pengujian sampel air permukaan
menunjukkan mikroplastik jenis PVC dan PET mendominasi jumlah total
mikroplastik dan dibuktikan dengan terdeteksinya polimer pada uji FTIR. Nilai
%RSD dan %Recovery kedua metode menunjukkan hasil yang presisi dan akurat
dengan nilai %RSD di bawah 15% dan %Recovery berada tidak lebih dari
toleransi 10%. Uji-t menunjukkan nilai p-value > 0,05 yang menandakan tidak
ada perbedaan signifikan dari rata-rata variasi hasil pengukuran jumlah partikel
mikroplastik dengan menggunakan metode mikroskop dan metode IPT.
Perpustakaan Digital ITB