digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pestisida merupakan senyawa yang digunakan untuk membasmi hama penyakit tanaman, namun penggunaannya juga membawa dampak yang tak baik. Hal tersebut dapat terjadi apabila residu pestisida yang digunakan tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan melalui proses adsorpsi. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk melakukan pengembangan adsorben berbasis biochar tempurung kelapa dengan menambahkan senyawa oksida logam (Fe-O), melakukan karakterisasi adsorben dengan analissi BET-BJH, SEM-EDS, dan FTIR, dan uji performa pada sistem batch dan kontinu. Dilakukan sintesis untuk 3 variasi BC:Fe 2:1, 1,25:1, dan 1:1 (b/b) dengan diperoleh BC-Fe 1,25:1 merupakan variasi terbaik dengan kapasitas dan efisiensi removal tertinggi. Modifikasi yang dilakukan berhasil meningkatkan %removal dari 40% menjadi 94,6% utnuk Adsorbat Klorpirifos dan dari 63% menjadi 92,67% untuk Adsorbat Endosulfan, meningkatkan kapasitas equilibrium dari 8,11 mg/g menjadi 18,92 mg/g untuk Adsorbat Klorpirifos dan dari 12,67 mg/g menjadi 18,53 mg/g untuk Adsorbat Endosulfan, serta kapasitas maksimum adsorben untuk kedua pestisida hingga lebih dari 2 kali lipatnya melalui percobaan metode batch. Hasil percobaan dimodelkan dengan persamaan isotermal Langmuir, Freundlich, dan Temkin, serta model kinetik PFO dan PSO yang diperoleh kesimpulan bahwa proses adsorpsi didominasi oleh mekanisme kemisorpsi di permukaan adsorben yang membentuk situs aktif adsorpsi yang homogen dan monolayer. Melalui percobaan kontinu diperoleh semakin tinggi unggun kolom akan meningkatkan waktu operasi kolom dan kapasitas adsorpsi meningkat. Pemodelan Thomas dan Bed-Depth- Service-Time digunakan untuk menggambarkan proses adsorpsi dengan memperoleh konstanta adsorpsi penting dan persamaan korelasi waktu breakthrough untuk setiap tinggi unggun dan laju alir yang berguna dalam perancangan peningkatan skala nantinya.