Pestisida merupakan senyawa yang digunakan untuk membasmi hama penyakit tanaman,
namun penggunaannya juga membawa dampak yang tak baik. Hal tersebut dapat terjadi
apabila residu pestisida yang digunakan tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara yang
dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan melalui proses adsorpsi.
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk melakukan pengembangan
adsorben berbasis biochar tempurung kelapa dengan menambahkan senyawa oksida
logam (Fe-O), melakukan karakterisasi adsorben dengan analissi BET-BJH, SEM-EDS,
dan FTIR, dan uji performa pada sistem batch dan kontinu. Dilakukan sintesis untuk 3
variasi BC:Fe 2:1, 1,25:1, dan 1:1 (b/b) dengan diperoleh BC-Fe 1,25:1 merupakan
variasi terbaik dengan kapasitas dan efisiensi removal tertinggi. Modifikasi yang
dilakukan berhasil meningkatkan %removal dari 40% menjadi 94,6% utnuk Adsorbat
Klorpirifos dan dari 63% menjadi 92,67% untuk Adsorbat Endosulfan, meningkatkan
kapasitas equilibrium dari 8,11 mg/g menjadi 18,92 mg/g untuk Adsorbat Klorpirifos dan
dari 12,67 mg/g menjadi 18,53 mg/g untuk Adsorbat Endosulfan, serta kapasitas
maksimum adsorben untuk kedua pestisida hingga lebih dari 2 kali lipatnya melalui
percobaan metode batch. Hasil percobaan dimodelkan dengan persamaan isotermal
Langmuir, Freundlich, dan Temkin, serta model kinetik PFO dan PSO yang diperoleh
kesimpulan bahwa proses adsorpsi didominasi oleh mekanisme kemisorpsi di permukaan
adsorben yang membentuk situs aktif adsorpsi yang homogen dan monolayer. Melalui
percobaan kontinu diperoleh semakin tinggi unggun kolom akan meningkatkan waktu
operasi kolom dan kapasitas adsorpsi meningkat. Pemodelan Thomas dan Bed-Depth-
Service-Time digunakan untuk menggambarkan proses adsorpsi dengan memperoleh
konstanta adsorpsi penting dan persamaan korelasi waktu breakthrough untuk setiap
tinggi unggun dan laju alir yang berguna dalam perancangan peningkatan skala nantinya.
Perpustakaan Digital ITB