digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banjir di wilayah perkotaan Indonesia, termasuk di Kota Pekalongan, merupakan hasil interaksi kompleks antara banjir fluvial, pluvial, dan pasang surut, yang menimbulkan tantangan signifikan terhadap keselamatan publik. Keselamatan publik dapat ditingkatkan dengan pengembangan mitigasi bencana berupa jalur evakuasi yang teroptimasi dan komprehensif melalui pedoman atau acuan penyusunan peta evakuasi. Upaya tersebut tertuang pada Surat Edaran Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.22/SE/Db/2023 tentang Pedoman Perencanaan Jalur Evakuasi Bencana Alam Tsunami yang menyatakan bahwa penentuan jalur evakuasi dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) fisik, lingkungan, sosial, dan ekonomi; selain itu, jalur evakuasi harus memperhatikan tingkat risiko bencana yang terdapat pada hasil kajian dan peta risiko bencana yang telah disusun oleh pemerintah daerah setempat. Studi ini mengembangkan kerangka penyusunan peta evakuasi banjir berbasis analisis risiko melalui pendekatan studi literatur dengan mendefinisikan parameter dan kriteria yang relevan, seperti kondisi hidrologi, hidraulika, pasang surut, demografi, dan infrastruktur eksisting. Parameter dan kriteria pada peta evakuasi memprioritaskan rute terpendek, tercepat, teraman, dan mudah diakses, sehingga analisis tersebut memerlukan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan memanfaatkan Algoritma Dijktsra, analisis Betweenness Centrality, metode kuantifikasi terhadap parameter dan kriteria penyusunan peta evakuasi banjir, serta pemodelan banjir dalam mengidentifikasi wilayah rawan banjir. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa seluruh penyintas dapat mencapai lokasi evakuasi sebelum kedatangan banjir dengan rata-rata waktu tempuh 6,64 menit serta memberikan analisis terkait daerah yang memerlukan perhatian karena memiliki tingkat risiko dan ancaman banjir tinggi khususnya pada area hilir Kota Pekalongan. Hasil tersebut menggambarkan bahwa pengembangan penyusunan peta evakuasi memberikan langkah yang kokoh untuk meningkatkan ketahanan terhadap banjir perkotaan, mengurangi paparan risiko, dan meningkatkan keselamatan publik di wilayah rawan banjir. Penyusunan peta evakuasi banjir diharapkan dapat menjadi acuan kerangka kerja penyusunan peta evakuasi banjir sebagai sebuah standar yang komprehensif.