Abstrak - Tibi Fauzi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas unggulan akuakultur di
Indonesia yang menyumbang 75% total produksi udang nasional. Gerokgak, Bali Utara, adalah
salah satu sentra budidaya udang vaname dengan total produksi pada tahun 2022 sebesar 3000
ton. Namun, sistem budidaya konvensional di Gerokgak rentan mengalami serangan penyakit
yang menurunkan produktivitas budidaya. Kombinasi interaksi sinergistik antara prebiotik
Kappaphycus alvarezii dan Spirulina sp., serta probiotik Halomonas alkaliphila sebagai
suplementasi dalam pakan sinbiotik menjadi salah satu strategi untuk mengatasi hal tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh suplementasi pakan sinbiotik terhadap
performa pertumbuhan dan profil fisiologis komunitas mikroba usus udang vaname di
Gerokgak. Penelitian dilakukan pada tambak berukuran 1000 m2 dengan tiga kolam replikasi
untuk setiap kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan kontrol diberikan 100% pakan
komersial, sedangkan kelompok sinbiotik diberikan 99,45% pakan komersial, 0,375% K.
alvarezii, 0,125% Spirulina sp., dan H. alkaliphila 107 CFU/g. Selama 80 hari budidaya,
dilakukan pengukuran kualitas air, mikrobiologis air, dan performa budidaya udang. Profil
fisiologis komunitas mikroba usus udang kemudian dianalisis dengan metode Community-
Level Physiological Profiling (CLPP) menggunakan Biolog EcoPlate pada akhir budidaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kualitas air pada kedua perlakuan secara umum
berada dalam rentang optimal yang mendukung budidaya udang, kecuali parameter total
amonium nitrogen (TAN) yang melewati batas optimal akibat akumulasi feses dan sisa pakan.
Kelimpahan mikrobiologis air pada perlakuan sinbiotik relatif lebih stabil dibandingkan
kontrol, terutama dalam menjaga kelimpahan Vibrio sp. di bawah batas aman untuk
menyebabkan mortalitas pada udang. Pakan sinbiotik terbukti dapat meningkatkan
kelangsungan hidup hingga mencapai 97,67±1,12% (P<0,05) dan produktivitas budidaya
sebesar 5,37±0,6 kg/m2 (P>0,05) dibandingkan kontrol dengan kelangsungan hidup sebesar
85,33±9,3% (P<0,05) serta produktivitas budidaya sebesar 4,94±1,07 kg/m2 (P>0,05). Hasil
Principal Component Analysis (PC1 56,68%) menunjukkan korelasi positif antara komunitas
mikroba usus udang pada perlakuan sinbiotik dalam penggunaan berbagai sumber karbon,
seperti amina/amida (Putrescine), karbohidrat (?-D-Lactose), asam amino (L-arginine), serta
asam karboksilat/ketonat (D-Galacturonic acid, 4-Hydroxybenzoic acid, dan ?-Hydroxybutyric
acid). Selain itu, hasil OPLS-DA menunjukkan bahwa substrat tersebut memiliki nilai VIP >
1, yang mengindikasikan pengaruh tinggi dalam diferensiasi antar perlakuan. Substrat-substrat
ini dapat berfungsi dalam menyediakan sumber energi serta meningkatkan imunitas udang
terhadap penyakit. Modulasi profil fisiologis komunitas mikroba usus udang oleh pakan
sinbiotik mendorong penggunaan substrat yang mendukung performa udang secara
keseluruhan, terutama tingkat kelangsungan hidup dan produktivitas budidaya. Dengan
demikian, suplementasi pakan sinbiotik ini berpotensi sebagai alternatif pengontrolan penyakit
dalam budidaya udang serta berkontribusi dalam mewujudkan akuakultur yang berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB