digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Abstrak Inggris
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Laporan TA
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Aktivitas perekonomian sangat bertumpu pada ketersediaan energi, salah satunya Bahan Bakar Minyak (BBM). BBM jenis Pertalite mengandung senyawa hidrokarbon aromatik volatil, yaitu benzena, toluena, etilbenzena, dan xilena (BTEX) dengan konsentrasi hingga 15,825% dengan benzena bersifat karsinogenik. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan BBM nasional, tumpahan pada proses produksi dan distribusi berpotensi mencemari tanah sehingga diperlukan pemulihan lahan terkontaminasi Pertalite. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis oksidator sebagai pre-treatment pada pemulihan lahan terkontaminasi Pertalite terhadap efisiensi degradasi BTEX serta memilih jenis oksidator terbaik untuk dilanjutkan dengan bioremediasi. Dalam penelitian ini digunakan variasi jenis oksidator hidrogen peroksida, kalium persulfat, dan kalium permanganat dengan konsentrasi 1% sebagai agen pre-treatment chemical oxidation. Variabel yang dipertimbangkan meliputi efisiensi degradasi dan laju penyisihan BTEX. Tanah uji berjenis sandy loam dengan konsentrasi BTEX awal 0,3-0,5%, total fosfat 218,772 mg/kg, total nitrogen 621,739 mg/kg, dan pH 7. Penelitian yang dilakukan menunjukkan hidrogen peroksida 1% dapat mendegradasi kontaminan BTEX hingga 54% dalam 7 (tujuh) hari dengan laju degradasi 0,11/hari dan dipilih untuk dilanjutkan ke tahap bioremediasi. Pada akhir penelitian, kondisi reaktor menunjukkan pH akhir 7, kadar air 22%, total fosfat 198,5 mg/kg, total nitrogen 931,057 mg/kg, dan total bakteri 9,03 log CFU/g-tanah. Rasio C:N:P akhir bioremediasi mencapai 100:7:1 yang berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi degradasi BTEX. Secara keseluruhan, bioremediasi yang didahului pretreatment CO melalui penambahan hidrogen peroksida 1% menghasilkan efisiensi degradasi BTEX hingga 72% dalam 28 hari dengan efisiensi dan laju degradasi tertinggi secara berturut-turut terjadi pada fraksi benzena > toluena > etilbenzena > total xilena.