digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Indonesia merupakan salah satu negera penghasil kelapa sawit terbesar di dunia hampir 46 – 48 juta ton. Akan tetapi, hasil sampingan dari proses produksi industri kelapa sawit adalah palm oil mill effluent yang mengandung senyawa organik sangat tinggi dan berpotensi untuk menghasilkan energi alternatif dari pengolahan secara anaerob. Pengolahan anaerob dapat menghasilkan produk-produk, seperti total asam volatil, etanol, hidrogen, CO2, dan CH4. Mikroorganisme juga memerlukan mikronutrien yang dapat trace element untuk meningkatkan produksi dari produk anaerob yang dihasilkan sehingga proses pengolahan limbah dapat menjadi lebih bermanfaat untuk mengatasi ketergantungan energi fosil. Percobaan ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dilakukan penambahan oksida logam NiO, CuO, dan ZnO dengan menggunakan limbah etanol artifisial. Parameter yang menjadi pengamatan adalah laju pembentukan asam asetat dan degradasi etanol. Percobaan ini menggunakan mikroorganisme yang berasal dari sludge POME dan domestik yang telah melalui tahapan seeding dan aklimatisasi. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan reaktor circulating bed reactor dengan variasi duplo selama 72 jam. Parameter VSS, COD, Etanol, dan Asam asetat dilakukan pengamatan selama 72 jam sekali sedangkan pH 6 jam sekali. Analisis yang dilakukan menggunakan desain faktorial dengan 2n dengan masing-masing level 1 (ada) dan level 0 (tidak ada). Hasil pengujian (F) kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5% dan 1%. Hasil dari penelitian ini diperoleh pembentukan asam asetat tertinggi setelah 72 jam terdapat pada reaktor dengan kombinasi oksida logam NiO sebesar 1,5 mg/L dan ZnO sebesar 2 mg/L memiliki laju pembentukan asam asetat paling besar, yaitu 2,48 mg asam asetat/L/hari. Lalu, laju degradasi etanol paling besar terjadi pada reaktor dengan penambahan logam ZnO sebesar 2 mg/L sebesar -71,62 mg etanol/L/hari. Berdasarkan uji statik diketahui bahwa logam ZnO memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan nilai COD terlarut.