Vinasse merupakan limbah yang dihasilkan pada saat proses destilasi alkohol. Limbah ini dihasilkan dalam jumlah yang besar, yaitu 8 - 20 L per liter alkohol yang diproduksi. Karakteristik yang dimiliki vinasse menyebabkan tingginya biaya pengolahan limbah sehingga perlu dicari altematif lain untuk mengurangi beban biaya karena vinasse memiliki potensi untuk menjadi pupuk cair. Selain kaya akan nutrien yang dibutuhkan oleh tanaman, vinasse memiliki nilai Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Total Dissolved Solid (TDS), dan Konduktivitas Elektrik yang tinggi serta pH yang rendah. Parameter tersebut mengkhawatirkan untuk lingkungan khususnya perairan jika vinasse diaplikasikan pada lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh aplikasi vinasse terhadap kualitas tanah dan risiko pencemaran, serta dampaknya terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Vinasse diencerkan dalam tiga konsentrasi (25%, 50%, 75%) dan diaplikasikan ke dalam kontainer berisi tanah, dengan dan tanpa tanaman jagung. Parameter yang diamati meliputi pH, nitrogen, fosfat, kalium, KTK, karbon organik, serta karakteristik air leachate. Hasil menunjukkan aplikasi vinasse tidak menyebabkan pengasaman tanah, tetapi meningkatkan kandungan kalium secara signifikan. Indeks Kualitas Tanah (IKT) menunjukkan sebagian besar variasi memiliki kualitas rendah, tidak berbeda signifikan dengan kontrol dan tanah sebelum diberi perlakuan. Risiko pencemaran air untuk parameter pH, konduktivitas listrik, TDS, COD, N-Total, P-Total, dan nitrat masih berada di bawah baku mutu air kelas I PP 22/2021 untuk peraian sungai pada variasi dan waktu tertentu. Namun, pada akhir pengamatan, vinasse berdampak positif terhadap pertumbuhan jagung, terutama pada konsentrasi 75% yang menunjukkan hasil tertinggi dalam bobot basah, tinggi tanaman, dan wama daun. Hasil ini mendukung potensi penggunaan vinasse sebagai pupuk organik cair altematif.
Perpustakaan Digital ITB