digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jauh sebelum adanya pandemi COVID-19 flexible work arrangement sudah diterapkan beberapa perusahaan. Kondisi pandemi mengharuskan karyawan untuk tetap melaksanakan pekerjaannya tanpa harus datang ke kantor. Oleh karena itu, perusahaan didorong untuk menerapkan flexible work arrangement sebagai salah satu cara preventif agar pandemi segera berakhir. Hal ini menyebabkan flexible work arrangement di implementasikan secara luas oleh berbagai perusahaan. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa flexible work arrangement dapat menurunkan turnover intention pada karyawan secara umum. Namun, terdapat kontradiksi menarik pada Gen Z yang memiliki preferensi kerja secara fleksibel. Gen Z memiliki tingkat turnover intention yang tinggi. Kesenjangan ini mengindikasikan kemungkinan adanya faktor lain yang berperan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah flexible work arrangement berpengaruh terhadap turnover intention pada Gen Z di Bandung? Dan membuktikan apakah job satisfaction memiliki peran mediasi terhadap hubungan tersebut? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non-probability sampling yaitu purposive sampling. Data diperoleh melalui survey questionnaire secara online dengan menggunakan skala likert (1-5) dari 142 responden karyawan Gen Z yang bekerja di Bandung secara flexible. Data dianalisis menggunakan SPSS 27 dengan regresi berganda dan software PROCESS Macro yang digunakan untuk menganalisis peran mediasi job satisfaction. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa flexible work arrangement tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap turnover intention pada Gen Z. Namun, flexible work arrangement memiliki pengaruh signifikan terhadap job satisfaction dan job satisfaction memiliki pengaruh signifikan terhadap turnover intention. Hal ini membuktikan bahwa pengaruh flexible work arrangement terhadap turnover intention pada Gen Z terjadi melalui peran job satisfaction. Berdasarkan temuan, perusahaan dapat menerapkan flexible work arrangement yang sesuai dalam meningkatkan job satisfaction dalam menurunkan turnover intention pada Gen Z. Upaya praktis ini diharapkan dapat membantu organisasi mempertahankan talenta muda dengan mendukung keseimbangan kerja, meningkatkan keterlibatan kerja, serta mengantisipasi tanda-tanda awal niat resign.