digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Efisiensi operasional dalam menentukan KPI tetap menjadi kekuatan pendorong yang mendasar, terutama untuk bisnis startup. Penelitian ini berfokus pada upaya Perusahaan Startup XYZ untuk menyelaraskan KPI sesuai dengan kapasitas karyawan dan tujuan organisasi; perusahaan ini adalah agensi bisnis dan branding yang berbasis di Surabaya, Indonesia. Kerangka kerja KPI saat ini, yang sebagian besar dipaksakan oleh ekspektasi CEO, telah membuat kemampuan karyawan tidak sesuai dengan kemampuan organisasi, yang menyebabkan beban kerja yang berlebihan dan kegagalan untuk memenuhi KPI. Penelitian ini akan berusaha untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah ini dan mengusulkan solusi yang memenuhi kebutuhan karyawan dan manajemen. Pendekatan metode campuran digunakan, dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan NASA Task Load Index (NASA-TLX) untuk mendapatkan data primer. Hal ini dilengkapi dengan data kualitatif dari wawancara mendalam. Analisis NASA-TLX menunjukkan bahwa karyawan di XYZ menghadapi beban kerja yang tinggi hingga sangat tinggi, di mana nilai tertinggi di antara enam dimensi adalah untuk tuntutan mental dan frustrasi. Wawancara mendalam mengungkapkan bahwa karyawan merasa target KPI tidak dapat dicapai dan mengidentifikasi bekerja sendirian, tenggat waktu yang ketat, dan mekanisme umpan balik yang tidak memadai sebagai masalah utama yang kritis. Banyak yang menyatakan bahwa mereka tidak bahagia karena karyawan tidak dilibatkan dalam menetapkan KPI. Temuan-temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk menyelaraskan kembali KPI untuk mencerminkan kapasitas karyawan dengan lebih baik sambil memenuhi tujuan organisasi. Solusinya terletak pada pembuatan KPI yang melibatkan karyawan sehingga indikatornya realistis, dapat ditindaklanjuti, dan sesuai dengan kemampuan karyawan, dengan pemantauan dan penyesuaian secara teratur. Penelitian ini juga memberikan wawasan yang berguna bagi perusahaan rintisan lain yang menghadapi tantangan serupa. Temuan ini menyoroti bahwa merancang KPI yang realistis dan dikembangkan secara kolaboratif sangat penting untuk manajemen organisasi yang efektif. Perusahaan rintisan dapat meningkatkan kepuasan kerja, motivasi, dan kinerja bisnis secara keseluruhan dengan mengembangkan lingkungan kerja mendukung dan selaras dengan tujuan manajemen dan kapasitas karyawan.