Efisiensi operasional dalam menentukan KPI tetap menjadi kekuatan pendorong yang
mendasar, terutama untuk bisnis startup. Penelitian ini berfokus pada upaya
Perusahaan Startup XYZ untuk menyelaraskan KPI sesuai dengan kapasitas
karyawan dan tujuan organisasi; perusahaan ini adalah agensi bisnis dan branding
yang berbasis di Surabaya, Indonesia. Kerangka kerja KPI saat ini, yang sebagian
besar dipaksakan oleh ekspektasi CEO, telah membuat kemampuan karyawan tidak
sesuai dengan kemampuan organisasi, yang menyebabkan beban kerja yang
berlebihan dan kegagalan untuk memenuhi KPI. Penelitian ini akan berusaha untuk
mengidentifikasi akar penyebab masalah ini dan mengusulkan solusi yang memenuhi
kebutuhan karyawan dan manajemen.
Pendekatan metode campuran digunakan, dengan menggunakan metode kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan NASA Task Load
Index (NASA-TLX) untuk mendapatkan data primer. Hal ini dilengkapi dengan data
kualitatif dari wawancara mendalam. Analisis NASA-TLX menunjukkan bahwa
karyawan di XYZ menghadapi beban kerja yang tinggi hingga sangat tinggi, di mana
nilai tertinggi di antara enam dimensi adalah untuk tuntutan mental dan frustrasi.
Wawancara mendalam mengungkapkan bahwa karyawan merasa target KPI tidak
dapat dicapai dan mengidentifikasi bekerja sendirian, tenggat waktu yang ketat, dan
mekanisme umpan balik yang tidak memadai sebagai masalah utama yang kritis.
Banyak yang menyatakan bahwa mereka tidak bahagia karena karyawan tidak
dilibatkan dalam menetapkan KPI.
Temuan-temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak
untuk menyelaraskan kembali KPI untuk mencerminkan kapasitas karyawan dengan
lebih baik sambil memenuhi tujuan organisasi. Solusinya terletak pada pembuatan
KPI yang melibatkan karyawan sehingga indikatornya realistis, dapat ditindaklanjuti,
dan sesuai dengan kemampuan karyawan, dengan pemantauan dan penyesuaian
secara teratur.
Penelitian ini juga memberikan wawasan yang berguna bagi perusahaan rintisan lain
yang menghadapi tantangan serupa. Temuan ini menyoroti bahwa merancang KPI
yang realistis dan dikembangkan secara kolaboratif sangat penting untuk manajemen
organisasi yang efektif. Perusahaan rintisan dapat meningkatkan kepuasan kerja,
motivasi, dan kinerja bisnis secara keseluruhan dengan mengembangkan lingkungan
kerja mendukung dan selaras dengan tujuan manajemen dan kapasitas karyawan.
Perpustakaan Digital ITB