digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP JHON LISTER HUTAPEA 1-COVER.pdf


2008 TA PP JHON LISTER HUTAPEA 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP JHON LISTER HUTAPEA 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP JHON LISTER HUTAPEA 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP JHON LISTER HUTAPEA 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP JHON LISTER HUTAPEA 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP JHON LISTER HUTAPEA 1-BAB 6.pdf

2008 TA PP JHON LISTER HUTAPEA 1-PUSTAKA.pdf

Metode self-potential adalah salah satu metode geofisika yang mengukur potensial alam antara dua titik dipermukaan bumi. Saat ini metode self-potential sudah banyak diaplikasikan dalam penelitian dibidang lingkungan. Dalam tugas akhir ini, metode self-potential diaplikasikan dalam penelitian airtanah di Desa Palalangon, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dalam aplikasi metode self-potential dibidang airtanah, nilai self-potential yang terukur dipermukaan merupakan nilai streaming potential (SP) atau potensial elektrokinetik (PE) yang ditimbulkan oleh pergerakan airtanah melalui pori-pori atau rekahan-rekahan pada batuan. Dalam tugas akhir ini, penulis menghubungkan nilai-nilai SP yang terukur dipermukaan dengan nilai-nilai konduktvitas hidrolik (K) dan koefisien potensial elektrokinetik (C) lapisan batuan, pada titik-titik dimana pengukuran nilai-nilai SP dilakukan. Dengan menggunakan persamaan sederhana yang dikembangkan oleh Oveerbeek (1952, di dalam Kim et al. 2004) sebagai model matematik, dan nilai-nilai K dan C literatur hasil percobaan laboratorium (Hamzah 2007) sebagai parameter geologi bawah tanah, hubungan antara nilai-nilai SP yang terukur dipermukaan dengan nilai-nilai K dan C lapisan batuan dapat dimodelkan. Dengan mengetahui nilai-nilai K dan C lapisan batuan, pemodelan geologi yang mengontrol pergerakan airtanah dapat dilakukan. Dari model geologi yang dihasilkan, diambil suatu kesimpulan bahwa sistem akifer pada daerah tersebut merupakan sistem akifer yang berbasis pada media pori dan media rekahan.